4. Tetap Tenang dan Konsisten
Respons yang kasar atau marah cenderung meningkatkan agresi anak, baik secara verbal maupun fisik.
Dengan tetap tenang, kamu juga memberi anak contoh dan mengajari mereka bagaimana mengatasi ledakan emosinya.
5. Abaikan Perilaku Negatif dan Pujilah Perilaku Positif
Abaikan perilaku negatif karena menegur atau menyuruh anak berhenti justru dapat memperkuat tindakannya.
Sebaliknya, berikan pujian yang berlebihan atas perilaku positif sekecil apa pun yang ingin kamu dorong.
6. Tunggu 'Krisis' Selesai Sebelum Bicara
Jika ingin bicara pada anak, tunggu sampai krisis atau tantrumnya selesai dan emosinya kembali tenang.
Dengan begitu mereka akan lebih mampu mendengarkan dan menyerap informasi yang kamu berikan.
Kiranya, itulah beberapa cara mengatasi kondisi anak yang mudah marah dan berteriak.
Mudah-mudahan langkah-langkah di atas dapat membantumu mengatasi kondisi tersebut pada anak, ya.
Baca Juga: 7 Cara Mengatasi Anak Tantrum, Kuncinya Ajarkan Komunikasi yang Baik
(*)