Parapuan.co - KB spiral atau Intra Uterine Device yang sering dikenal sebagai IUD merupakan alat kontrasepsi yang dipakai pasutri untuk menunda memiliki momongan.
Kawan Puan pun harus tahu kapan waktu yang tepat untuk memasang IUD atau KB spiral ini.
Dilansir dari Yankes Kemkes, IUD sendiri bentuknya seperti huruf T yang dipasang pada rahim untuk menghalangi sperma dari proses pembuahan.
Di Indonesia, diketahui ada dua jenis IUD yakni IUD hormonal yang bisa menahan kehamilan sampai 5 tahun dan tembaga hingga 10 tahun.
Lantas kapan waktu yang tepat memasang IUD?
Dilansir dari Kompas.com, bertepatan dengan Hari Kontrasepsi Sedunia pada 26 September ini, yuk ketahui kapan waktu yang tepat memasang IUD menurut Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K).
Menurut dr. Hasto waktu terbaik memasang IUD yakni pada saat menstruasi.
Sebab, ketika menstruasi itu mulut rahim sedikit terbuka, dengan begitu pemasangan IUD pun jadi lebih mudah.
"Saya kira itu salah satu syarat dan salah satu waktu yang tepat untuk memasang IUD," jelasnya.
Baca Juga: Tidak Perlu Pakai Alat Kontrasepsi, Apa Itu Coitus Interruptus?
Ketika IUD hendak dipasang, dokter akan memeriksa kondisi organ reproduksi perempuan dahulu, termasuk rahim dan mulut rahim.
"Saat pemasangan kan dicek dulu itu, sehingga rahimnya itu, apakah kendor enggak mulut rahimnya, apakah turun enggak. Pada saat pasang kan dicek ya," terang dr. Hasto.
Pasalnya, IUD mungkin dapat bergeser dan tak terpasang dengan baik jika kondisi rahim cenderung longgar dan mulut rahim relatif terbuka, serta tidak bisa menutup dengan baik.
Efek Samping Penggunaan IUD
Dokter Hasto menyatakan efek samping penggunaan IUD biasanya terjadi keputihan dan menstruasi lebih banyak, tapi masih dalam batas normal atau tidak lebih dari tujuh hari.
Tenang saja, efek samping ini bersifat ringan dan tidak menimbulkan masalah yang berarti.
Adapun beberapa kondisi-kondisi medis tertentu yang tak disarankan untuk pemasangan IUD yakni jika perempuan mengalami masalah seperti gangguan pendarahan, siklus menstruasi kacau, dan datang bulan lebih dari tujuh hari.
Selain itu, organ reproduksi yang mengalami infeksi seperti infeksi bakteri, virus, maupun jamur tidak disarankan menggunakan IUD.
Baca Juga: Rekomendasi 5 Alat Kontrasepsi yang Aman saat Menyusui untuk Perempuan Menikah
Kawan Puan harus tahu pula berbagai manfaat menggunakan IUD atau KB spiral yakni:
- Mencegah kehamilan sampai 99 persen.
- Bisa dijadikan pilihan KB jangka panjang (5 atau 10 tahun).
- Harga relatif terjangkau.
- Bisa dilepas sebelum masa berlaku habis (jika pasutri ingin memiliki anak).
- Tak memicu fluktuasi tekanan darah.
- Tidak memengaruhi berat badan.
- Boleh digunakan pada ibu menyusui.
- Tidak memengaruhi perubahan kadar hormon, jadi perempuan pun tetap dapat menstruasi.
Sebagai catatan penting, sebaiknya Kawan Puan berkonsultasi ke dokter kandungan terlebih dahulu sebelum memasang IUD ya.
Baca Juga: Masih Bisa Kebobolan, Ini Ciri-Ciri Hamil saat Pakai Alat KB
(*)