Muncul di Sinopsis Series Sex Education Season 4, Apa Itu Pospartum Depression?

Maharani Kusuma Daruwati - Jumat, 29 September 2023
Mengenal apa itu postpartum depression seperti dalam sinopsis series Sex Education 4
Mengenal apa itu postpartum depression seperti dalam sinopsis series Sex Education 4 Freepik

Parapuan.co - Sinopsis series Sex Education  4 sudah tayang sejak 21 September 2023 lalu.

Menjadi musim terakhirnya, sinopsis series Sex Education 4 kembali mengisahkan perjalanan akhir Otis dan teman-temannya.

Tidak hanya berfokus pada kehidupan remaja Otis Milburn dan kawan-kawan, di sinopsis series Sex Education 4 ini juga menunjukkan kehidupan baru sang ibu, Dr Jean Milburn yang belum lama ini melahirkan.

Jean Milburn melahirkan anak keduanya dan harus menjadi orang tua tunggal karena ditinggalkan pasangannya.

Merawat bayi di usia yang tak lagi muda membuat Jean merasa kewalahan dan didiagnosis mengalami postpartum depression atau depresi pascapersalinan.

Memiliki bayi baru menimbulkan banyak perasaan yang besar – cinta, kegembiraan, kegembiraan, frustrasi, dan kegugupan adalah beberapa di antaranya.

Mengalami pasang surut pada minggu-minggu dan bulan-bulan pertama setelah kelahiran adalah hal yang wajar mengingat perubahan besar secara emosional dan fisik yang timbul akibat memiliki dan merawat si kecil yang baru lahir.

Namun bagi banyak orang, perasaan depresi dan kecemasan bisa membayangi perayaan penyambutan anggota keluarga baru.

Baby blues memengaruhi antara 50% dan 75% orang setelah melahirkan.

Baca Juga: Sering Disamakan, Ini Perbedaan Baby Blues dan Depresi Pascapersalinan

Mengutip dari Cleveland Clinic, jika mengalami baby blues, kamu mungkin akan sering menangis berkepanjangan tanpa alasan yang jelas, sedih, dan cemas. Kondisi ini biasanya dimulai pada minggu pertama (satu hingga empat hari) setelah melahirkan.

Menyutip dari lama resmi UNICEF, Dr. Alison Stuebe, sub-spesialis pengobatan ibu-janin dan profesor Obstetri dan Ginekologi di Fakultas Kedokteran Universitas North Carolina, membagikan mengenai tentang depresi pascapersalinan dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mendapatkan dukungan.

Apa Itu Postpartum Depression?

Depresi pascapersalinan atau postpartum depression berbeda dengan baby blues. Biasanya terjadi dua hingga delapan minggu setelah melahirkan, namun bisa juga terjadi hingga satu tahun setelah bayi lahir.

“Salah satu hal penting mengenai depresi pascapersalinan adalah tidak hanya perasaan sedih. Perasaan cemas yang hebat juga merupakan ciri umum depresi pascapersalinan.,” jelas Dr. Stuebe. 

Beberapa gejala depresi pascapersalinan yang harus diwaspadai antara lain merasa kewalahan, menangis terus-menerus, kurangnya ikatan dengan bayi, dan meragukan kemampuan kamu dalam merawat diri sendiri dan bayi.

“Kita semua mengkhawatirkan anak-anak kita, tapi [mereka yang mengalami depresi pascapersalinan] sangat khawatir sehingga hal itu menghambat kemampuan mereka untuk menikmati bayi dan menikmati hidup,” jelasnya.

Depresi pascapersalinan juga dapat mempersulitmu dalam merawat diri sendiri dan bayimu.

Baca Juga: Dialami Amanda Manopo di Ikatan Cinta, Apa itu Baby Blues Syndrome?

“Saya pikir penting bagi orang-orang untuk memahami bahwa ini bukan sekadar perasaan sedih atau menangis. Hal ini juga bisa berupa perasaan hampir lumpuh karena ketakutan akan sesuatu yang buruk yang mungkin terjadi pada anak, dan itu sangat menyakitkan bagi orang tua.”

Tanda peringatan lain dari depresi pascapersalinan adalah tidak bisa tidur, bahkan saat bayimu sedang tidur.

“Jika kamu kelelahan, namun tetap terjaga karena pikiranmu berpacu, otak tidak menjadi temanmu,” kata Dr. Stuebe.

Gejala Depresi Pascapersalinan

Gejala depresi pascapersalinan mirip dengan gejala depresi. Hal ini termasuk:

  • Merasa sedih atau berada di titik terendah
  • Tidak dapat menikmati hal-hal yang biasanya memberi kesenangan
  • Kelelahan atau kehilangan energi
  • Konsentrasi atau rentang perhatian yang buruk
  • Harga diri dan kepercayaan diri rendah
  • Tidurnya terganggu, bahkan saat bayi sedang tidur
  • Perubahan nafsu makan

Kamu mungkin merasa terpisah dari bayi atau pasangan, dan bahkan berpikir untuk menyakiti diri sendiri atau bayimu.

Memang menakutkan jika mempunyai pikiran untuk mencelakakan bayi, namun ingatlah bahwa ini tidak berarti kamu benar-benar akan menyakitinya. 

Semakin cepat kamu menceritakan pemikiran dan perasaanmu kepada seseorang, seperti teman, saudara, dokter atau bidan, misalnya, semakin cepat kamu akan mendapatkan bantuan yang diperlukan.

Berapa lama depresi pascapersalinan berlangsung?

Depresi pascapersalinan bisa berlangsung hingga satu tahun setelah anak lahir. Namun, bukan berarti kamu akan merasa “sembuh” dalam satu tahun.

Bicaralah dengan penyedia layanan kesehatan tentang gejala dan pengobatanmu.

Jujurlah tentang perasaanmu. Pikirkan baik-baik apakah kamu merasa lebih baik daripada saat awal diagnosis. Kemudian, mereka dapat merekomendasikan pengobatan berkelanjutan untuk gejalamu.

Nah, itu dia tadi beberapa hal yang perlu Kawan Puan ketahui mengenai postpartum depression seperti yang terjadi pada Jean Milburn dalam sinopsis series Sex Education 4.

Baca Juga: Waspadai 6 Tanda Depresi Pascapersalinan, Ibu Baru Harus Tahu!

(*)

Sumber: Cleveland Clinic,UNICEF
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati


REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru