Akhirnya, ia memutuskan untuk fokus pada produk-produk untuk keperluan dapur.
Kala itu untuk memasarkan produknya, Nia mendekati komunitas fotografi makanan, dan mendapatkan tanggapan positif.
Penggunaan produknya dalam foto-foto tersebut membantu produk Dekayu menjadi lebih dikenal.
Nia juga berbicara tentang perubahan pola pikir orang-orang terkait produk kayu yang merupakan salah satu tantangan terbesar ketika dirinya memulai bisnis.
Salah satunya pada saat itu, produk kayu umumnya dikaitkan dengan furnitur, pajangan, atau hiasan belaka.
Jarang sekali orang yang mau menggunakan peralatan makan kayu seperti piring, sendok, atau gelas kayu.
Bahkan jika dimiliki, biasanya hanya untuk dipajang karena khawatir akan rusak atau kebingungan dalam merawatnya.
Dalam hal pemasaran, perlengkapan dapur kayu ini jarang ditempatkan bersama dengan produk sejenisnya.
Biasanya, jika ada, produk tersebut hanya tersedia di tempat-tempat wisata sebagai oleh-oleh.
Baca Juga: Rekomendasi Merch BLACKPINK Best Seller di iStyle buat Oleh-Oleh Konser
Nia pun mengungkapkan keinginannya agar produk peralayan makan dari kayu keluaran Dekayu ditempatkan sejajar dengan produk serupa.
"Kami ingin produk kami ditempatkan sejajar dengan produk-produk sejenis, seperti piring kayu yang dapat ditempatkan bersama piring dari bahan lain seperti melamin atau plastik karena fungsinya sama," terang Nia.
Ia menambahkan, "Kami ingin agar produk kayu kami tidak hanya menjadi oleh-oleh semata."
Oleh karenanya, kualitas dan standar menjadi prioritas utama bagi Dekayu untuk memastikan produk mereka tahan lama dan aman digunakan sehari-hari.
Tantangannya adalah mengedukasi konsumen bahwa produk mereka dapat digunakan seperti peralatan makan pada umumnya.
Produk Dekayu sendiri dijual dengan harga mulai dari Rp10.000 hingga Rp150.000.
Biasanya, Nia bersama Dekayu mampu menjual hingga 100 produk per hari.
Tak hanya di dalam negeri, produk Dekayu bahkan telah diekspor ke beberapa negara seperti Korea, Malaysia, Singapura, Amerika, dan Brunei.
Wah, keren sekali ya, Kawan Puan? Kalau mau jadi pelaku usaha yang berdampak seperti Srikandi untuk Negeri Nia Fernanda, kamu ingin daur ulang apa nih?
Baca Juga: Selain Sampah Plastik, Ini Ide Usaha Daur Ulang untuk Pasangan Suami Istri
(*)