Parapuan.co - Belakangan viral kabar seorang anak yang divonis mati batang otak setelah menjalani operasi amandel.
Kejadian ini bermula ketika A (7) mengeluh sakit amandel.
Setelah itu A dirujuk dari puskesmas ke Rumah Sakit Kartika Husada Bekasi untuk menjalani operasi.
Berikut ini kronologi anak tujuh tahun didiganosis mati batang otak setelah operasi amandel.
Berawal dari Operasi Amandel
Ayah A, yakni Albert menceritakan jika sang anak melakukan operasi amandel selama satu jam.
Pasca operasi, dokter THT menyatakan jika operasi tersebut berjalan lancar.
"Kemudian diambil alih oleh dokter anestesi untuk mengembalikan kesadaran anak saya," kata Albert seperti dilansir dari Kompas.com.
Lebih lanjut, Albert mengatakan jika sang anak justru mengalami kesulitan mengambil napas.
Baca Juga: Film Dokumenter Ice Cold Viral di TikTok, Ini Gejala Keracunan Sianida
A bahkan berusaha mengambil napas melalui mulutnya.
"Terlihat anak saya berusaha mengambil napas lewat mulutnya sekitar tiga kali tarikan yang sangat berat seperti orang mendengkur keras," tambahnya.
"Setelah itu anak saya mengalami henti napas dan henti jantung," jelasnya lagi.
Mengatahui kejadian tersebut, dokter anestesi dan perawat langsung melakukan resustansi jantung dan memasang ventilator.
Albert juga menyebut jika anaknya sempat mengalami kejang hebat.
"Kemudian anak saya mengalami kejang-kejang yang hebat sampai harus ditidurkan kembali agar tidak memengaruhi post-operasinya," imbuhnya.
Pada Kamis, (28/9/2023) kesadaran A terus menurun hingga pada Jumat, (29/9/2023) A didiagnosis mati batang otak.
Baca Juga: Presenter Iwet Ramadhan Alami Pendarahan Selaput Otak dan Jalani Operasi
"Di hari Jumat malam pihak dokter mendiagnosis anak saya sudah mati batang otak berdasarkan nilas GCS (Glassgow Coma Scale) anak saya," jelas Albert.
Albert juga menambahkan jika sebelum menjalani operasi, tiba-tiba perawat datang untuk membawa anaknya ke ruang operasi tanpa sepengetahuan ibunya.
"Pada saat istri saya masih mandi, tiba-tiba perawat datang untuk membawa anak saya ke ruang operasi tanpa istri saya ketahui," tandasnya.
Istri Albert juga diminta tanda tangan dokumen yang isinya tidak dijelaskan secara rinci.
Keterangan Pihak Rumah Sakit
Atas kejadian yang dialami oleh A, pihak rumah sakit menyebut jika terjadi keadaan yang tidak diinginkan di ruang pemulihan.
"Di ruang pemulihan terjadi keadaan yang tidak diinginkan. Perkembangan kondisi pasien tidak sesuai dengan apa yang diharapkan," jelas Rahma Indah Permatasari, Perwakilan RS Kartika Husada Bekasi seperti dilansir dari Kompas.com.
A terpaksa dirawat di ruang intensif dan beberapa hari setelahnya, tim dokter mendiagnosis A mati batang otak.
Namun, pihak RS tidak menjelaskan secara rinci penyebab A mengalami mati batang otak usai operasi amandel.
"Pada perawatan hari keempat tim dokter mendiagnosis pasien yang diduga mengalami mati batang otak secara klinis dengan melakukan beberapa pemeriksaan," tambah Rahma.
Menurunnya kondisi A pasca operasi amandel merupakan hal di luar kendali pihaknya.
Rahma juga menyebut jika pihak rumah sakit telah melakukan semua penanganan dan pemeriksaan sesuai standar operasional perusahaan (SOP).
"Kami setiap melakukan tindakan dan pemeriksaan selalu ada prosedur untuk dilekaukan edukasi. Jadi edukasi mulai dari konsultasi di poli klinik, pada saat tindakan operasi, sampai selesai operasi sudah sesuai dengan SOP," jelasnya lagi.
(*)