Parapuan.co - Sebagai salah satu bentuk perayaan Hari Batik Nasional yang diperingati tiap tanggal 2 Oktober, pemerintah pun mengadakan acara Istana Berbatik (1/10/2023) hingga akhirnya viral di TikTok.
Istana Berbatik yang viral di TikTok ini diadakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI di Istana Merdeka, Jakarta.
Dalam acara Istana Berbatik yang viral di TikTok ini memamerkan sekitar 500 peraga busana batik yang dilakukan oleh banyak kalangan.
Mulai dari model profesional, kepala lembaga negara, menteri, gubernur, duta besar sejumlah negara sahabat, hingga pegiat seni.
Sementara itu, Presiden RI Joko Widodo jadi sorotan karena mengenakan batik warna cokelat dengan motif parang barong seling kembang udan riris yang dipercaya hanya boleh dikenakan oleh para raja.
Namun sebenarnya, apa makna dari motif batik parang barong yang dipakai oleh Presiden Jokowi?
Sejarah Batik Parang
Melansir dari Kompas.tv, batik motif parang diciptakan oleh Panembahan Senopati, yang juga merupakan putra dari Ki Gede Pemanahan, pendiri Kerajaan Mataram Islam.
Pada zaman dahulu batik dengan motif parang ini hanya diperbolehkan untuk dikenakan oleh para raja dan keturunannya saja.
Baca Juga: Sambut Hari Batik Nasional, Desainer Jelaskan Perbedaan Batik dan Ecoprint
Diketahui bahwa ternyata motif parang adalah salah satu pola batik yang masuk daftar batik larangan Keraton Yogyakarta atau yang disebut Awisan Dalem.
Artinya motif batik yang masuk dalam daftar Awisan Dalem ini tidak bisa digunakan sembarangan dan hanya diperbolehkan dipakai oleh orang-orang tertentu saja.
Arti Batik Motif Parang
Menurut kebudayaan.pdkjateng.go.id, batik motif parang ini juga memiliki arti yang mendalam, yang mana 'Parang' berasal dari kata Pereng yang berarti lereng.
Perengan menyiratkan sebuah garis menurun dari tinggi ke rendah secara diagonal, yaitu sebuah susunan motif S saling menjalin dan tidak terputus yang berarti sebuah kesinambungan.
Bentuk huruf S juga diambil dari ombak samudra yang menunjukan semangat yang tidak pernah padam.
Lebih dari itu, motif parang yang saling bertautan secara diagonal satu sama lain menggambarkan penghormatan, cita-cita dan kesetiaan anak terhadap perjuangan orang tuanya.
Selain itu, motif parang juga memiliki filosofi memerangi, yang berarti bahwa seorang pemimpin harus berani bersikap tegas memerangi ketidakbenaran yang ada.
Baca Juga: Beri Sentuhan Tradisional, Simak Tips Mengaplikasikan Motif Batik pada Interior Rumah
Makna Batik Motif Parang Barong
Batik motif parang sendiri memiliki banyak varian dengan makna yang berbeda-beda.
Misalnya seperti batik motif parang barong seling kembang udan riris yang dipakai oleh Presiden Jokowi juga memiliki makna mendalam.
Sebagai informasi, motif parang barong diciptakan oleh Sultan Agung Hanyakrakusuma yang merupakan sultan ketiga dari Kerajaan Mataram, yang telah memerintah sejak tahun 1613-1645.
Adapun ciri utama dari motif batik parang barong adalah bentuk huruf “S”-nya yang lebih besar dari motif batik parang rusak.
Motif parang barong ini pun tak bisa dipakai sembarangan, karena hanya diperuntukkan bagi kalangan bangsawan dan keluarganya saja.
Makna dari motif batik parang barong ini pun cukup mendalam yang mana diartikan sebagai pengendalian dari dalam diri, kebijaksanaan, dan kehati-hatian saat bertindak maupun bertutur kata.
Sementara motif udan riris berarti hujan gerimis yang memberikan kesejukan di tengah kondisi gersang atau kering.
(*)
Baca Juga: Hari Batik Nasional, Ini 3 Rekomendasi Bahan Kain Batik di Tokopedia