"Mulai lari itu tahun 2015. Dulu itu awalnya lari karena ingin ngurusin badan," ungkap Nia saat menjadi bintang tamu Podcast Cerita Parapuan Episode 41.
"Jadi dulu itu habis lahiran tahun 2012, aku overwight parah. Akhirnya berkomitmen untuk mengurangi berat badan," imbuhnya.
Nia berkisah, ia sudah sempat mencoba berbagai jenis olahraga untuk menurunkan berat badannya, dan lari adalah yang paling cocok baginya.
Ia kemudian ikut komunitas lari, hingga pada akhirnya mengikuti kompetisi trail runner.
Menjalani Karier sebagai Trail Runner dan Dokter Gigi
Menjalani multiperan, tentunya banyak yang penasaran bagaimana Nia membagi waktu antara menjadi ibu, atlet, sekaligus dokter gigi.
Ia mengaku sejauh ini bisa melakoni perannya karena jam kerjanya sebagai dokter gigi cukup fleksibel.
"Saya kan praktiknya swasta, jadi enggak terpaku pada jam kerja. Saya buka by appointment aja," tutur Nia.
"Untuk praktik sendiri saya buka jam 10 pagi sampai maksimal jam 4 sore. Sebelum dan sesudahnya itu biasanya saya latihan (lari)," katanya lagi.
Baca Juga: Berawal dari Jerawat, Kini dr. Imelda Tjoe Jadi Dokter Kecantikan Bersertifikat Internasional