Parapuan.co - Pendaftaran calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Pemilu 2024 sudah dibuka.
Dua pasang capres cawapres Pemilu 2024 pun sudah mendaftarkan diri pada Kamis, (19/10/2023).
Adapun pasangan capres cawapres Pemilu 2024 yang sudah mendaftarkan diri pada hari Kamis, (19/10/2023) adalah Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, serta Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
Di sisi lain, sosok yang dikabarkan juga akan mencalonkan diri sebagai calon presiden di Pemilu 2024, Prabowo Subianto, belum mendaftarkan diri.
Pendaftaran capres dan cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) sejatinya masih ada beberapa hari lagi.
KPU menetapkan pendaftaran capres cawapres Pemilu 2024 pada Kamis, 19 Oktober sampai Rabu, 25 Oktober 2023.
Setidaknya ada satu pekan untuk para calon presiden dan calon wakil presiden untuk mendaftarkan dirinya ke KPU agar bisa masuk Pemilu 2024.
Namun sepertinya, sosok capres cawapres Pemilu 2024 kali ini akan didominasi oleh laki-laki dibanding perempuan.
Tiga orang yang dikabarkan akan mencalonkan diri sebagai presiden adalah laki-laki, begitu pun dengan sosok cawapres yang mendampingi.
Baca Juga: Jelang Pemilu 2024, Ini Tips Memilih Pemimpin yang Ramah Perempuan
Tidak ada nama perempuan yang mencalonkan diri sebagai calon presiden dan calon wakil presiden di Pemilu 2024.
Akan tetapi bukan berarti Kawan Puan sebagai perempuan memilih jadi memutuskan untuk tidak memilih.
Meski tidak ada sosok perempuan, namun Kawan Puan sebagai perempuan memilih bisa memilih sosok pemimpin laki-laki yang ramah perempuan.
Pasalnya, kepentingan perempuan tidak hanya bisa diwujudkan oleh perempuan, namun juga laki-laki asalkan ia memang mau mewujudkannya.
"Siapapun yang kita pilih yang penting adalah dia peduli terhadap isu gender bagaimana dia mengerti, memahami, permasalahan perempuan," ucap Irine Yusiana Roba Putri, salah seorang anggota DPR RI pada PARAPUAN.
"Itulah yang harus kita kritisi, bagaimana kebijakan itu ramah gender, dan itu tidak hanya bisa dilakukan oleh perempuan tapi juga laki-laki harus peran serta dalam keputusan ramah gender itu," sambungnya.
Lantas, bagaimana memilih calon pemimpin yang ramah perempuan dalam Pemilu 2024?
1. Rekam jejak: tinjau rekam jejak calon pemimpin dalam memperlakukan perempuan maupun kebijakan yang menyangkut kepentingan perempuan.
2. Komitmen kesetaraan: Kawan Puan perlu memastikan calon pemimpin menunjukkan komitmen yang kuat terhadap kesetaraan gender dalam pidato dan tindakan.
Baca Juga: Jelang Pemilu 2024, Ketahui Pentingnya Mengetahui Rekam Jejak Calon Pemimpin
3. Program kebijakan: cek kebijakan dan rencana kerja konkrit yang diusulkan oleh para capres dan cawapres ini untuk mendukung perempuan.
Contohnya, apakah capres dan cawapres ini peduli pada kesetaraan isu upah perempuan dan laki-laki, akses kesehatan reproduksi, dan perlindungan dari kekerasan.
4. Keterlibatan: Kawan Puan bisa melihat sejauh mana calon pemimpin melibatkan perempuan dalam proses pengambilan keputusan, termasuk dalam diskusi isu-isu yang berdampak pada perempuan.
Cek juga apakah para capres dan cawapres itu sekadar melibatkan perempuan atau memang benar-benar mendengarkan dan mengaplikasikan saran perempuan dalam keputusan kebijakannya.
5. Diskusi dan debat: ikuti diskusi dan debat capres cawapres untuk memahami pandangan mereka tentang isu-isu perempuan.
Diskusi dan debat juga bisa jadi momen bagi Kawan Puan untuk mengetahui visi misi, rencana kerja, dan kebijakan yang akan diambil oleh para calon pemimpin.
6. Pengalaman dan kompetensi: pastikan calon pemimpin memiliki pengalaman dan kompetensi yang relevan untuk memimpin secara efektif, termasuk mengatasi isu gender.
Nah Kawan Puan, itu dia tips memilih pemimpin yang ramah perempuan. Pastikan kamu menggunakan hak pilihmu pada Pemilu 14 Februari 2024.
Baca Juga: Perempuan Memilih Kritis, Ini Tips Tangkal Hoaks Jelang Pemilu 2024
(*)
Sebagian dari artikel ini dibuat dengan bantuan kecerdasan buatan (artificial intelligence - AI).