Parapuan.co - Hari Kanker Payudara Sedunia diperingati setiap tahunnya pada 26 Oktober.
Tak hanya diperingati sebagai Hari Kanker Payudara Sedunia saja, namun bulan Oktober juga diperingati sebagai Bulan Kesadaran Kanker Payudara.
Bertepatan dengan Hari Kanker Payudara Sedunia ini, ada baiknya Kawan Puan lebih mengenali risiko penyakit mematikan ini.
Kanker payudara merupakan satu di antara penyakit yang kasus perkembangnya di Indonesia cukup pesat dan mengkhawatirkan.
Berdasarkan data dari Globocan pada 2020, tercatat ada 68.858 kasus di Indonesia dengan jumlah kematian mencapai 22.000 jiwa akibat kanker payudara.
Seperti banyak kanker, kanker payudara tidak berkembang dalam semalam.
Menurut Dr. See Hui Ti, Konsultan Senior dan Onkologi Medis di Parkway Cancer Centre (PCC) Singapura, sebelum kanker tumbuh, kita dapat mengubah gaya hidup.
Mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dapat mengurangi faktor risiko yang menyebabkan kanker dan mencegah kanker berkembang.
Selain itu, tahukah kamu bahwa menyusui dapat menurunkan risiko ibu terkena beberapa jenis kanker?
Baca Juga: Bulan Kesadaran Kanker Payudara, Tes Prediksi MammoReady Dukung Deteksi Dini
Manfaat Menyusui
American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan agar bayi diberikan ASI eksklusif selama sekitar 6 bulan pertama kehidupannya dan dilanjutkan dengan pemberian ASI setelah diperkenalkannya makanan padat selama 1 tahun atau lebih.
Apa saja manfaat menyusui bagi bayi dan ibu? Menyusui penting untuk kesehatan secara keseluruhan.
Bayi yang mendapat ASI memiliki risiko lebih rendah terkena asma, obesitas, infeksi telinga dan pernafasan, sindrom kematian bayi mendadak, dan infeksi saluran cerna seperti diare.
Menyusui juga menurunkan risiko ibu terkena tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, serta kanker payudara dan ovarium.
Menyusui Menurunkan Risiko Kanker Payudara
Kebanyakan orang tahu ada banyak manfaat menyusui.
Kawan Puan mungkin pernah mendengar bahwa ASI adalah sumber nutrisi terbaik bagi sebagian besar bayi dan memberikan banyak manfaat kesehatan bagi bayi.
Baca Juga: Deteksi Dini Kanker Payudara, Ini Cara Melakukan SADARI di Rumah
Namun, manfaat kesehatan bagi perempuan yang menyusui masih kurang diketahui.
Selain menurunkan risiko ibu terkena diabetes tipe 2 dan tekanan darah tinggi, menyusui juga dapat menurunkan risiko ibu terkena kanker payudara dan ovarium.
Mengutip dari CDC, sebuah penelitian baru-baru ini menemukan bahwa hanya sekitar 1 dari 4 orang yang berpikir bahwa seorang wanita memiliki kemungkinan kecil terkena kanker payudara di kemudian hari jika dia menyusui.
Penting untuk diketahui bahwa menyusui tidak hanya membantu kesehatan bayi tetapi juga kesehatan ibu.
Bagaimana menyusui menurunkan risiko kanker payudara dan ovarium?
Salah satu alasannya adalah ketika seorang perempuan sedang menyusui, dia mengalami perubahan hormonal yang mungkin menunda kembalinya periode menstruasinya.
Hal ini mengurangi paparan seumur hidupnya terhadap hormon seperti estrogen, yang terkait dengan peningkatan risiko kanker payudara dan ovarium.
Mengurangi Risiko Kanker Payudara
Selain menyusui, seperti mengutip dari Cancer Research UK, beberapa hal ini dapat membantu mengurangi risiko kanker payudara:
- Menjaga berat badan yang sehat
- Pola makan yang sehat
- Mengurangi alkohol
- Aktif secara fisik
- Menyusui
- Obat-obatan seperti aspirin atau obat anti inflamasi
- Pembedahan atau pengobatan hormon jika kamu berisiko tinggi terkena kanker payudara
- Memiliki anak
Baca Juga: Marshanda Mengidap Tumor Payudara, Kenali Tingkatan dan Gejalanya
(*)