Ketika para seniman berkebutuhan khusus ini telah berhasil merampungkan karyanya, Tab Space akan mencoba membantu memasarkan hasil karya tersebut agar bisa jadi penghasilan para senimannya.
"Kami juga mengolah, menjadikan ini menjadi bentuk merchandise yang akhirnya dijual," tutur Imaniar.
Contohnya adalah dengan menitipkan merchandise hasil karya para seniman disabilitas ini ke toko-toko di Bandung maupun toko dengan brand yang sudah populer.
"Kalau di Bandung itu mungkin familier ya, sama toko-toko kecil gitu, ada Toko Kopi Djawa gitu, biasanya kita titipkan di situ," ungkapnya.
"Kita masuk masukin juga, kita produksi karya-karya mereka dalam bentuk benda yang lebih ekonomis kemudian akhinya publik bisa men-support, publik bisa juga beli karya-karya dari teman-teman ini," tambahnya.
Namun, tujuan Tab Space tidak terbatas pada menjual karya seniman disabilitas ini agar jadi uang, namun juga memperkenalkan karya mereka ke brand maupun desainer lain untuk membuka peluang kerja sama.
"Jadi di sini kita pengin neurodivergent artist itu bisa macam-macam, ya. Mereka bisa menunjukkan kapabilitasnya dalam ekshibisi, mereka juga bisa menjual karya, dan juga merchandise-nya. Kemudian bekerja dengan client brief, bekerja sama dengan company, brand dan juga bekerja sama dengan desainer lain," cerita Imaniar.
Mimpi Imaniar dan Tab Space di Masa Mendatang
Imaniar si Srikandi untuk Negeri ini menyadari bahwa ia dan teman-teman di Tab Space sebagai seorang desainer sangat terbatas pengetahuan tentang kebutuhan khusus.
Oleh karena itu, ia akan terus belajar dan menambah pengetahuan agar bisa membantu para seniman disabilitas ini berkarya serta berkarier maupun bekerja untuk mendapatkan penghasilan.
"Jadi kalau kami berefleksi, kami harus tetap terus belajar, belajar, dan belajar," ucapnya.
"Kami saat ini terus belajar dengan mengobrol bareng art theraphist, dengan psikolog, dengan lembaga-lembaga yang bisa mendukung informasi untuk kami, sehingga kami bisa menyediakan ruang yang betul-betul inklusif untuk semua orang," tambahnya.
Ketika ditanya tentang impian atau tujuan yang ingin dicapai di masa depan, Imaniar mengatakan bahwa ia ingin Tab Space bisa mendukung seniman disabilitas dengan berbagai latar belakang.
"Kami ingin banget, sekarang Tab Space usianya dua tahun, dalam lima tahun kita bisa support seniman disabilitas dengan berbagai background, privileged atau under-priviliged, didukung keluarganya maupun tidak didukung keluarganya, memiliki kemampuan ekonomi maupun tidak memiliki kemampuan ekonomi," ujarnya.
"Karena itu adalah mimpi kami, untuk support everyone with any background, untuk menciptakan inklusif ekosistem," pungkasnya.
Baca Juga: Srikandi untuk Negeri, Ratnawati Sutedjo, Berdayakan Penyandang Disabilitas Lewat Precious One
(*)