Parapuan.co - Imaniar Rizki adalah seorang founder sekaligus creative director Tab Space, sebuah studio di Bandung, Jawa Barat yang didedikasikan untuk seniman dengan disabilitas.
Sosok Imaniar Rizki adalah seorang Srikandi untuk Negeri yang melakukan aksi berdampak dan mendorong perubahan.
Ia memberanikan diri membuat sebuah studio bernama Tab Space untuk mendukung para seniman disabilitas agar bisa berkarya dan menghasilkan uang dari karya mereka.
Berawal dari pertemuannya dengan seorang profesor di kampus tempat dirinya kuliah, Imaniar Rizki tertarik pada bahasa rupa atau visual language yang bisa jadi media komunikasi dan media therapeutic.
Sosok perempuan lulusan ITB ini kemudian tertarik untuk mendalami gambar anak, di mana kemudian ia mengerjakan thesis yang menganalisis gambar anak. Hingga suatu ketika, di tahun 2017, dirinya menemukan gambar orang dewasa yang mirip seperti gambar anak.
Imaniar pun mulai mendirikan Tab Space bersama dengan teman-temannya di tahun 2022, setelah dirinya menemukan gambar orang dewasa yang mirip seperti gambar anak yang selama ini ia pelajari.
"Sampai akhirnya di tahun 2022 saya dan beberapa teman-teman saya bikin Tab Space dengan Tab Space seperti tombol tab yang ada di keyboard komputer atau laptop," ucapnya di acara Jakarta Doodle Fest 2023 di Jakarta, Jumat, (27/10/2023).
Imaniar ingin Tab Space bisa jadi ruang yang luas bagi para seniman dengan disabilitas untuk bisa berkarya, sekaligus ruang yang bermanfaat untuk banyak orang dengan jangkauan yang lebih luas.
"Tujuannya adalah kami ingin berdoa Tab Space itu pada akhirnya menjadi multiple spaces seperti fungsi dia di keyboard, jadi dia bukan hanya space, dia adalah ruang dengan banyak tujuan baik, dengan lebih banyak orang lagi, bermanfaat untuk lebih banyak orang lagi," tambah sosok Srikandi untuk Negeri ini.
Baca Juga: Srikandi untuk Negeri Asal Yogyakarta Berdayakan Lulusan SLB Lewat Bisnis Mainan Anak
Tab Space Mendukung dan Memberdayakan Seniman Disabilitas
Imaniar Rizki yang juga seorang dosen BINUS Bandung dan ITB ini mengungkapkan bahwa melalui Tab Space, dirinya ingin bisa mendukung seniman disabilitas agar bisa berkarya dan menghasilkan uang dari karyanya.
"Tab Space adalah Bandung based social enterprise, kita memproduksi karya dari teman-teman artist dengan intellectual disability dan kita membantu mendukung mereka untuk bisa mendapatkan penghasilan juga dan mereka bisa berkarya dengan bahagia," ungkapnya.
Tak sendiri, Imaniar bersama dengan 4 board of director dan 4 art facilitator Tab Space melakukan berbagai usaha dan program yang mampu membuat para seniman disabilitas ini berdaya dengan karyanya.
Salah satunya adalah dengan mendampingi 12 artist yang seorang seniman disabilitas untuk memproduksi karya, sekaligus nantinya memasarkan produk hasil karya mereka.
"Jadi di Tab Space kami membantu teman-teman memproduksi karya itu tiga sampai empat jam per minggu," tuturnya. "Jadi kami mengajak teman-teman ini untuk produktif berkarya, nyaman berkarya, produktif berkarya," tambahnya.
Setiap seniman disabilitas yang akan membuat karya, akan selalu didampingi oleh art facilitator yang akan membantu mereka menyiapkan material hingga proses pengerjaan karya.
Imaniar sang Srikandi untuk Negeri ini pun punya latar belakang dan pengalaman menjadi art facilitator untuk anak-anak berkebutuhan khusus sejak tahun 2016.
"Setiap artist didampingi oleh art facilitator ketika bekerja. Art facilitator ini pada akhirnya membantu mereka untuk seperti mau pakai alat apa, kemudian pengin cari preferensi apa. Jadi kayak ditemani juga tapi kemudian mereka berkarya bersama-sama," tuturnya.
Baca Juga: Buka Pintu Kerja Teman Disabilitas, Inilah Sosok Srikandi Untuk Negeri Tety Sianipar
Ketika para seniman berkebutuhan khusus ini telah berhasil merampungkan karyanya, Tab Space akan mencoba membantu memasarkan hasil karya tersebut agar bisa jadi penghasilan para senimannya.
"Kami juga mengolah, menjadikan ini menjadi bentuk merchandise yang akhirnya dijual," tutur Imaniar.
Contohnya adalah dengan menitipkan merchandise hasil karya para seniman disabilitas ini ke toko-toko di Bandung maupun toko dengan brand yang sudah populer.
"Kalau di Bandung itu mungkin familier ya, sama toko-toko kecil gitu, ada Toko Kopi Djawa gitu, biasanya kita titipkan di situ," ungkapnya.
"Kita masuk masukin juga, kita produksi karya-karya mereka dalam bentuk benda yang lebih ekonomis kemudian akhinya publik bisa men-support, publik bisa juga beli karya-karya dari teman-teman ini," tambahnya.
Namun, tujuan Tab Space tidak terbatas pada menjual karya seniman disabilitas ini agar jadi uang, namun juga memperkenalkan karya mereka ke brand maupun desainer lain untuk membuka peluang kerja sama.
"Jadi di sini kita pengin neurodivergent artist itu bisa macam-macam, ya. Mereka bisa menunjukkan kapabilitasnya dalam ekshibisi, mereka juga bisa menjual karya, dan juga merchandise-nya. Kemudian bekerja dengan client brief, bekerja sama dengan company, brand dan juga bekerja sama dengan desainer lain," cerita Imaniar.
Mimpi Imaniar dan Tab Space di Masa Mendatang
Imaniar si Srikandi untuk Negeri ini menyadari bahwa ia dan teman-teman di Tab Space sebagai seorang desainer sangat terbatas pengetahuan tentang kebutuhan khusus.
Oleh karena itu, ia akan terus belajar dan menambah pengetahuan agar bisa membantu para seniman disabilitas ini berkarya serta berkarier maupun bekerja untuk mendapatkan penghasilan.
"Jadi kalau kami berefleksi, kami harus tetap terus belajar, belajar, dan belajar," ucapnya.
"Kami saat ini terus belajar dengan mengobrol bareng art theraphist, dengan psikolog, dengan lembaga-lembaga yang bisa mendukung informasi untuk kami, sehingga kami bisa menyediakan ruang yang betul-betul inklusif untuk semua orang," tambahnya.
Ketika ditanya tentang impian atau tujuan yang ingin dicapai di masa depan, Imaniar mengatakan bahwa ia ingin Tab Space bisa mendukung seniman disabilitas dengan berbagai latar belakang.
"Kami ingin banget, sekarang Tab Space usianya dua tahun, dalam lima tahun kita bisa support seniman disabilitas dengan berbagai background, privileged atau under-priviliged, didukung keluarganya maupun tidak didukung keluarganya, memiliki kemampuan ekonomi maupun tidak memiliki kemampuan ekonomi," ujarnya.
"Karena itu adalah mimpi kami, untuk support everyone with any background, untuk menciptakan inklusif ekosistem," pungkasnya.
Baca Juga: Srikandi untuk Negeri, Ratnawati Sutedjo, Berdayakan Penyandang Disabilitas Lewat Precious One
(*)