Parapuan.co - Ide usaha bisa datang dari mana saja, demikian pula ilmu dan pengetahuan untuk mewujudkannya.
Hal tersebut dibuktikan oleh womenpreneur alias pelaku usaha perempuan Ria Prawita Sari yang menjalankan bisnis fesyen ecoprint.
Ria Prawita Sari membangun ide usaha Ageman Ecoprint pada tahun 2020 di awal pandemi.
Menariknya, ia memulai bisnis tersebut bermodalkan menyaksikan video di YouTube.
Kok bisa? Yuk, simak kisahnya seperti diungkapkan Ria Prawita Sari saat menjadi bintang tamu Podcast Cerita Parapuan Episode 42!
Sepuluh Tahun Jadi Karyawan Biasa
Ria Prawita Sari sebetulnya memulai karier sebagai karyawan, dan bekerja selama 10 tahun sejak 2009-2019.
Namun, ia sendiri memang sudah mencari peluang bisnis sejak lama karena ingin resign.
Sebelum memutuskan benar-benar resign, Ria selama tiga tahun menjalankan bisnis katering.
Baca Juga: Ide Usaha Tanpa Modal dari Daur Ulang Sampah Plastik, Begini Caranya!
Ide usaha kateringnya ialah melayani pesanan menu makan siang di perusahaan-perusahaan di Surabaya, Jawa Timur.
"Pada saat itu saya sempat bisnis katering, kemudian setelah berkembang baru resign," tutur Ria di Podcast Cerita Parapuan Episode 42.
Tahun 2019 usai berhenti bekerja, Ria pindah ke Tangerang bersama sang suami dan sempat galau apakah akan meneruskan bisnis katering atau tidak.
Pasalnya jika memulai bisnis yang sama di tempat berbeda, ia tentu akan berhadapan dengan pasar yang tidak sama dengan di Surabaya sebelumnya.
"Awal pindah ke Tangerang, bahan baku makanan lebih mahal. Kemudian relasi juga banyaknya di Surabaya," ujar Ria.
"Di Tangerang kan belum ada relasi. Bener-bener mulai dari nol. Pertimbangan saya, usaha apa yang bisa saya kerjakan sendiri," imbuhnya.
Belajar Ecoprint dari YouTube
Tak lama berselang, pada 2020 setelah pindah ke Tangerang, Ria Prawita Sari terinspirasi menjalankan peluang bisnis ecoprint.
Sebagai informasi, ecoprint merupakan teknik pewarnaan dan pencetakan menggunakan bahan alami pada media kain, kertas, atau lainnya.
Baca Juga: Tips Jalankan Ide Usaha Sustainable ala Pemilik Bisnis Ageman Ecoprint
Inspirasi tersebut diperolehnya setelah tahu bahwa kain ecoprint tersedia secara terbatas karena hanya ada satu desain, satu warna, dan satu pola.
Awalnya Ria ingin membeli hijab ecoprint, tetapi tidak bisa mengklik tambah pesanan dan hanya dapat membeli satu saja.
"Saya penasaran kok itu motifnya hanya bisa dibeli satu dan hanya tersedia satu," kata Ria.
Lalu, ia mencari tahu terlebih dulu tentang apa itu ecoprint hingga akhirnya belajar membuat secara otodidak.
"Saya cari di Google apa itu ecoprint, kemudian saya lihat di YouTube cara membuatnya. Awalnya otodidak," ungkap Ria lagi.
Namun karena video pembuatan ecoprint di YouTube informasinya terbatas, barulah Ria mengikuti kursus online berbayar.
Ria belajar mencetak dedaunan dan bahan-bahan dari alam untuk diaplikasikan ke kain.
Kemudian, ia bekerja sama dengan rekannya Anita Tanaem yang punya pengetahuan dalam desain yang berperan menyulap kain ecoprint Ria menjadi produk fesyen.
Kini, bisnis Ageman Ecoprint Ria dan Anita bisa dibilang sudah semakin berkembang.
Tak hanya menjalankan ide usaha yang ramah lingkungan, Ria juga memberdayakan perempuan untuk membantunya menciptakan motif-motif kain ecoprint di Ageman.
Wah, keren dan inspiratif sekali ya, Kawan Puan? Semoga informasi di atas bermanfaat, ya.
Untuk tahu cerita lengkap Ria Prawita Sari memulai bisnis Ageman Ecoprint, simak video Podcast Cerita Parapuan Episode 42 berikut ini:
Baca Juga: Ria Prawita Sari, Srikandi untuk Negeri Pemilik Bisnis Fashion Ramah Lingkungan
(*)