Kata doppelganger sendiri diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris menjadi "double goer" atau "pengganda" atau "bayangan/roh ganda" dalam bahasa Indonesia.
Istilah itu sering pula diartikan penjelma, dan diyakini menjadi pertanda buruk apabila ada seseorang yang bertemu dengan sosok yang mirip dengannya.
Dilansir dari Wonderpolis, doppelganger juga dianggap sebagai entitas jahat yang mencerminkan seseorang dan mencoba merusak hidup mereka.
Namun, zaman sekarang, doppelganger digunakan untuk mendeskripsikan dua orang asing yang punya wajah mirip sehingga seperti saudara kembar.
Doppelganger dalam Budaya Populer
Konsep doppelganger telah menjadi inspirasi untuk banyak cerita dan karya seni dalam budaya populer.
Misalnya dalam cerita yang diangkat dalam buku "Dr. Jekyll and Mr. Hyde" karya Robert Louis Stevenson.
Kisah tersebut menceritakan satu orang dengan dua kepribadian, yaitu Dr. Jekyll yang baik dan Mr. Hyde yang jahat.
Dalam berbagai kisah, doppelganger dapat menjadi sahabat atau penolong, sementara yang lain mewakili ancaman atau kekacauan.
Baca Juga: Persiapan Sekolah Tatap Muka, 10 Tips Mengajarkan Anak Jadi Penolong