3. Bullying pada Anak SD Jangan Dianggap Sepele, Psikolog Ungkap Soal Etika Berteman
Kawan Puan, beberapa waktu lalu ramai diperbincangkan tentang kaki anak SD yang diamputasi diduga akibat di-sliding oleh temannya.
Rupanya, penyebab kaki anak tersebut diamputasi bukan karena terjatuh akibat di-sliding, melainkan karena kanker tulang.
Terlepas dari kondisi itu, si anak ternyata kerap mendapatkan ejekan dari teman-temannya yang lain atau di-bully (dirundung).
Sebagai orang tua, kurang bijak rasanya jika kita menganggap ejekan atau tindakan menjegal teman di sekolah merupakan hal yang wajar pada anak-anak.
Menurut psikolog anak Farraas Muhdiar, anak-anak harus diajarkan untuk tahu mana perbuatan yang baik dan buruk sedini mungkin.
Dengan begitu, anak-anak tidak menyakiti temannya dan tahu perbuatan seperti apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
"Yang jelas kalau ngomongin bullying, itu kan sesuatu yang berulang. Biasanya yang jadi korban adalah orang-orang atau anak-anak yang dianggap berbeda," kata Farraas Muhdiar kepada PARAPUAN.
Perempuan yang akrab disapa Ayas itu juga mengungkapkan, perbedaan yang dimaksud tidak hanya berupa fisik, tapi bisa hal lain.
"Misalnya berbeda secara kemampuan akademis, yang lebih rendah maupun lebih tinggi, apa pun seperti penampilan, sosial ekonomi, semua yang terlihat mencolok gitu," imbuh Ayas.
Baca Juga: Kronologi Siswa SD di Bekasi Jadi Korban Bully Temannya, Berakhir Jalani Operasi Kaki
(*)