Parapuan.co - Sosok Tri Buana Desy Ariyanti agaknya cocok mendapat julukan sebagai Srikandi Untuk Negeri.
Julukan ini cocok ia dapatkan setelah usahanya memberdayakan perempuan di Kabupaten Magelang perlahan-lahan sukses.
Desy panggilan akrabnya, diketahui telah banyak membantu para ibu-ibu di dekat Candi Borobudur lewat usaha kemasan bernama Kraosan.
Awal Mula Kraosan Terbentuk
Dalam acara Virtual Media Briefing Tokopedia: Hari Pahlawan, Tokopedia Dukung UMKM Berdayakan Difabel, Perempuan dan Petani untuk Berkarya, Rabu (8/11/2023) lalu, Desy pun membagikan kisah awal mula Kraosan didirikan.
Sebelumnya, Desy sendiri sudah membuka usaha bernama Raos Magelang, yakni bisnis makanan olahan khas daerah Magelang yang juga dibuat oleh ibu-ibu di sana.
Namun, pada tahun 2020, bisnisnya mengalami keterbatasan bahan baku untuk kemasan, sehingga ia harus berinovasi dengan kemasan lain.
Akhirnya, mereka menggunakan kemasan besek dari bambu yang banyak ditemukan di daerah Magelang.
Siapa sangka, kemasan besek dari bambu buatan Desy dan pengrajin dari Ngadiharjo, Minggir, Windusari, hingga Brajan ini jusru menarik banyak peminat.
Baca Juga: Berdayakan Diri, Srikandi untuk Negeri Shieny Aprilia Ungkap Privilege Perempuan di Industri Game
"Kraosan adalah usaha sosial kami berada di Magelang, deket Borobudur. Kami usaha sosial yang menggandeng ibu-ibu desa untuk membuat kerajinan dari bambu,"
“Saat pandemi 2020, Kraosan mengalami keterbatasan bahan baku kardus yang menjadi kemasan produk makanannya. Akhirnya, kami berinovasi membuat kemasan dari bahan baku lain, yaitu besek bambu sokase dengan menggandeng masyarakat sekitar di Magelang,” ujar Desy.
Pemasalahan Sosial Jadi Latar Belakang Berdirinya Kraosan
Saat ditanya soal alasan mendirikan Kraosan, Desy sendiri menjelaskan ada beberapa hal yang jadi pertimbangannya.
Yang pertama adalah soal pemasalahan sosial di daerah Magelang. Di mana saat itu, angka pernikahan dini terbilang masih tinggi.
Penyebab pernikahan dini ini pun beragam, dua di antaranya ialah orang tua yang tidak mampu mengirim anak ke sekolah, dan orang tua yang ingin mengurangi beban di keluarga.
Fakta ini membuat Desy yang pernah berkuliah di Australia dan Inggris ini pun menangkap bahwa pendidikan adalah kunci memutus rantai kemiskinan yang jadi pendorong pernikahan dini.
Karenanya, ia ingin membantu, memberdayakan para ibu-ibu (orang tua) di Magelang agar bisa terus mendukung pendidikan anak-anak di sana.
Baca Juga: Imaniar Rizki, Srikandi untuk Negeri Pendiri Tab Space Studio Seniman Disabilitas
Kemudian, alasan lain berdirinya Kroasan adalah peluang bisnis yang cukup menjanjikan.
"Dari segi peluang bisnis, Magelang di kelilingi gunung besar, kami tanahnya sangat subur, banyak sekali keanekaragaman hayati termasuk bambu, memang sudah dimanfaatkan sekitar namun kurang optimal."
"Apalagi di Magelang ada Borobudur, destinasi prioritas oleh pemerintah, jadi ada peluang di situ," terang Desy.
Alasan-alasan itulah yang akhirnya membuat Desy terpacu untuk membantu mengembangkan potensi yang ada di sana hingga saat ini.
Baik potensi sumber daya alam yang melimpah, maupun sumber daya manusia, yakni ibu-ibu pengrajin di sana, sehingga permasalahan sosial pun sedikit demi sedikit bisa teratasi.
Diketahui, saat ini Desy telah berhasil membantu perekonomian sekitar 20 ibu-ibu di Magelang.
Lewat Kraosan ini, Desy punya misi sosial ingin mendukung pendidikan anak-anak di Magelang lebih tinggi lagi.
"Misi sosial kami adalah mengirim lebih banyak anak untuk bersekolah, baik sekolah sampai SMA maupun perguruan tinggi," pungkasnya.
Baca Juga: Tasia Eda, Srikandi untuk Negeri, Pelatih Perempuan Pertama Timnas Esports Indonesia
(*)