Dari Sinopsis Series Gadis Kretek: Dialami Rukayah, Apa Itu Demensia?

Maharani Kusuma Daruwati - Minggu, 19 November 2023
Sosok Rukayah yang menderita demensia di sinopsis series Gadis Kretek.
Sosok Rukayah yang menderita demensia di sinopsis series Gadis Kretek. Instagram/kamilaandini & nungkikusumastuti

Parapuan.co - Kawan Puan, apakah kamu sudah menyaksikan serial Gadis Kretek yang tayang di Netflix?

Kalau belum, PARAPUAN kasih info sedikit dari sinopsis series-nya Gadis Kretek, ya. 

Selain menceritakan mengenai kisah cinta Dasiyah (Dian Sastrowardoyo) dan Soeraja (Ario Bayu), serial Indonesia yang ramai diperbincangkan ini juga membagikan sedikit kisah Rukayah, adik Dasiyah.

Di masa tuanya, karakter Rukayah di Gadis Kretek lebih banyak berdiam diri karena trauma masa lalunya. Hingga ternyata adik Dasiyah ini didiagnoisis menderita demensia.

Apa itu penyakit demensia, seperti yang dialami Rukayah dalam serial Gadis Kretek?

Demensia bukanlah penyakit tunggal. Ini adalah istilah keseluruhan untuk menggambarkan kumpulan gejala yang mungkin dialami seseorang jika mereka menderita berbagai penyakit, termasuk Alzheimer.

Demensia sering disalahartikan sebagai "kepikunan" atau "demensia pikun". Hal ini mencerminkan kepercayaan yang sebelumnya tersebar luas, namun salah, bahwa penurunan mental yang serius adalah bagian normal dari penuaan.

Ada banyak kondisi lain yang dapat menyebabkan gejala gangguan kognitif namun bukan demensia. Termasuk di dalamnya beberapa kondisi yang dapat disembuhkan, seperti masalah tiroid dan kekurangan vitamin.

Demensia campuran, yang terjadi karena perdarahan mikroskopis dan penyumbatan pembuluh darah di otak, merupakan penyebab paling umum kedua dari demensia.

Baca Juga: Sinopsis Series Gadis Kretek, Impian Dasiyah untuk Jadi Peracik Saus Kretek

Mereka yang mengalami perubahan otak dari beberapa jenis demensia secara bersamaan menderita demensia vaskular penyakit alzheimer menyumbang 60-80% kasus.

Penyakit yang dikelompokkan dalam istilah umum "demensia" disebabkan oleh perubahan otak yang tidak normal.

Gejala demensia memicu penurunan keterampilan berpikir (dikenal juga sebagai kemampuan kognitif) cukup parah, hingga mengganggu kehidupan sehari-hari dan fungsi mandiri. Hal ini juga memengaruhi perilaku, perasaan, dan hubungan.

Gejala Awal Demensia

Berbagai jenis demensia dapat memengaruhi orang secara berbeda, dan setiap orang akan mengalami gejala yang berbeda-beda.

Namun, ada beberapa gejala awal umum yang mungkin muncul beberapa saat sebelum demensia didiagnosis. Mengutip dari situs informasi kesehatan, NHS, gejala ini termasuk:

  • Hilang ingatan,
  • Kesulitan konsentrasi,
  • Merasa sulit melakukan tugas sehari-hari yang biasa dilakukan, seperti bingung menentukan perubahan yang benar saat berbelanja,
  • Kesulitan mengikuti percakapan atau menemukan kata yang tepat,
  • Bingung mengenai waktu dan tempat,
  • Perubahan suasana hati.

Gejala-gejala ini sering kali ringan dan mungkin memburuk secara bertahap. Hal ini sering disebut "gangguan kognitif ringan" (MCI) karena gejalanya tidak cukup parah untuk didiagnosis sebagai demensia.

Kamu mungkin tidak menyadari gejala-gejala ini jika mengalaminya, dan keluarga serta teman mungkin tidak memperhatikan atau menganggapnya serius selama beberapa waktu. Pada beberapa orang, gejala tersebut akan tetap sama dan tidak bertambah parah. Namun beberapa penderita MCI akan terus mengalami demensia.

Demensia bukanlah bagian alami dari penuaan. Inilah sebabnya mengapa penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika kamu khawatir tentang masalah ingatan atau gejala lainnya.

Baca Juga: Sinopsis Film Remember, Nam Joo Hyuk Bantu Misi Balas Dendam Seorang Kakek

Penyebab Demensia

Mengutip dari Alzheimer's Association, demensia disebabkan oleh berbagai penyakit yang menyebabkan kerusakan sel-sel otak.

Kerusakan ini mengganggu kemampuan sel-sel otak untuk berkomunikasi satu sama lain. Ketika sel-sel otak tidak dapat berkomunikasi secara normal, pemikiran, perilaku, dan perasaan dapat terpengaruh.

Otak memiliki banyak wilayah berbeda, yang masing-masing bertanggung jawab atas fungsi berbeda (misalnya, memori, penilaian, dan pergerakan).

Ketika sel-sel di suatu wilayah tertentu rusak, maka wilayah tersebut tidak dapat menjalankan fungsinya secara normal.

Berbagai jenis demensia berhubungan dengan jenis kerusakan sel otak tertentu di wilayah otak tertentu. Misalnya saja pada penyakit Alzheimer, tingginya kadar protein tertentu di dalam dan di luar sel otak membuat sel otak sulit untuk tetap sehat dan berkomunikasi satu sama lain.

Wilayah otak yang disebut hipokampus adalah pusat pembelajaran dan memori di otak, dan sel-sel otak di wilayah ini sering kali menjadi yang pertama mengalami kerusakan.

Itu sebabnya kehilangan ingatan sering kali menjadi salah satu gejala awal penyakit alzheimer.

Meskipun sebagian besar perubahan di otak yang menyebabkan demensia bersifat permanen dan memburuk seiring berjalannya waktu, masalah berpikir dan memori yang disebabkan oleh kondisi berikut dapat membaik jika kondisi tersebut diobati atau diatasi:

  • Depresi.
  • Efek samping pengobatan.
  • Penggunaan alkohol yang berlebihan.
  • Masalah tiroid.
  • Kekurangan vitamin.

Baca Juga: Perempuan Lebih Rentan Penyakit Alzheimer, Ternyata Ini Alasannya

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Viral di TikTok Bank BCA Buka Pinjol Tanpa Agunan, Begini Faktanya