Selanjutnya ada RPB di Sukoharjo Jawa Tengah, yang mana sebagian besar warganya mengandalkan pembuatan kerajinan rotan sebagai mata pencaharian utama.
RPB ini menjadi upaya untuk mengatasi beragam permasalahan UMKM perajin rotan, seperti masalah bahan baku furniture dan kerajinan, sekaligus menguatkan UMKM dari sisi hulu, produk, pemasaran, hingga kelembagaan.
KUR Klaster
Perlu diketahui, pengembangan RPB didukung kemudahan dalam akses pembiayaan yang dapat diterapkan oleh sebuah ekosistem bisnis yakni melalui KUR Klaster.
Jadi, pelaku UMKM yang tergabung dalam ekosistem atau klaster memiliki manfaat kolektif untuk mengakses pembiayaan dan akses pasar untuk meningkatkan skala ekonomi.
Hal tersebut pula yang dapat diterapkan oleh ekosistem atau klaster dalam industri fesyen, yang mana industri fesyen memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia.
Tercatat, 18 persen Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional berasal dari sektor ini, bahkan industri fesyen juga menyumbang 66 persen dari total nilai ekspor produk ekonomi kreatif Indonesia.
Misalnya salah satu ekosistem fesyen yang sudah berkembang stabil di Indonesia adalah Jakarta Clothing Expo (Jakcloth).
Maka dari itu, Teten Masduki berharap agar Jakcloth bisa mengakses pembiayaan KUR Klaster, setiap orang dapat mengakses pembiayaan hingga Rp500 juta.
"Tentu harus ada badan hukumnya yaitu koperasi. Saya ambil contoh di Bali ada toko oleh-oleh Krisna, di dalamnya ada pemasok barang dagangannya sekitar 360 UMKM, mereka itu lalu membentuk koperasi dan lantas dihubungkan dengan KUR klaster. Jadi, nanti para tenant Jakcloth bisa mengambil itu juga. Pengalaman selama 14 tahun dan 30 event dalam setahunnya itu sudah menunjukkan bahwa produksinya stabil. Jadi nanti kita coba Jakcloth menjadi bagian KUR klaster," terangnya.
Ia mengingatkan produsen pakaian dalam negeri untuk terus mengembangkan produknya, mengingat gaya hidup dalam busana itu cepat sekali berubahnya atau sangat dinamis.
Sampai dengan April 2023, telah terealisasi KUR Klaster Berbasis Rantai Pasok sebesar Rp538,7 miliar kepada 50 Klaster dengan anggota klaster sebanyak 5.310 UMKM oleh 9 Penyalur KUR.
Teten pun berharap, lembaga keuangan dapat memperluas skema KUR Klaster.
Secara total ekspektasi yang akan ikut dalam penyerahan KUR Klaster Berbasis Rantai Pasok sebesar Rp1,34 triliun yakni 117 klaster dengan anggota klaster sebanyak 15.776 UMKM.
"Untuk itu, upaya-upaya terobosan, termasuk melalui program KUR Klaster Berbasis Rantai Pasok penting dijalankan sebagai bagian dari upaya meningkatkan akses penyaluran kredit bagi pelaku ekonomi kerakyatan," tutup Teten.
Baca Juga: Ingin Coba Ide Usaha Franchise? Ini Rekomendasi Paket Bisnis Kuliner
(*)