Artinya, masyarakat yang memiliki anak-anak usia sekolah dasar (SD) harus tetap waspada.
Segera kunjungi dokter jika anak mulai menunjukkan gejala seperti demam, batuk, pilek, hingga gangguan pernapasan.
Bukan itu saja, Dicky Budiman juga mengatakan bahwa pneumonia misterius pada anak ini belum diketahui secara pasti apa penyebabnya.
"Kita belum punya data yang memadai, apa yang sebetulnya (jadi penyebab), apa virus, apa bakteri," tambahnya.
Merebak saat Cuaca Dingin
Perlu diketahui bahwa wabah pneumonia pada anak ini merebak saat China berada di musim dingin.
"Padahal, di Indonesia sebentar lagi juga akan menghadapi musim penghujan," tambahnya.
Saat cuaca dingin, orang-orang cenderung berkumpul di ruangan tertutup.
Baca Juga: 5 Langkah Mencegah Pneumonia Pada Anak, Termasuk Lakukan Imunasasi