Tiga area yang disajikan dalam pameran "Kedai Kita" ini memiliki pesan yang bermakna untuk disampaikan oleh masyarakat.
Misalnya dalam area Kopi Tinggal Kenangan, ingin menjelaskan bahwa kopi merupakan tanaman yang sangat rentan terhadap krisis iklim.
Penurunan kualitas maupun kuantitas biji kopi telah dialami oleh petani kopi di berbagai wilayah akibat cuaca ekstrim yang tidak bisa terprediksi, salah satunya adalah Banjarnegara.
Di area ini pula, pengunjung dapat mencicipi cita rasa kopi yang saat ini terancam hanya akan menjadi kenangan akibat krisis iklim.
Di area Warung Nasib Kita di Masa Depan (WarNas) ingin menginformasikan tentang ketahanan pangan Indonesia yang biasa kita konsumsi sehari-hari seperti beras, sayur mayur, ikan, buah, serta bumbu dapur seperti cabai, garam, dan rempah, yang juga terancam akibat krisis iklim.
Dijelaskan bahwa para petani kesulitan memprediksi masa tanam akibat anomali cuaca, juga kewalahan menghadapi hama dan penyakit tanaman.
Pada area Warung Sejauh Mata Memandang, menghadirkan toko pop-up yang dirancang menyerupai warung.
Baca Juga: Sentil Isu Konservasi Alam, Sejauh Mata Memandang Rilis Koleksi Terbatas Bertajuk Rimba