Ellen Kusuma, Konsultan Keamanan Digital saat dihubungi PARAPUAN, Kamis, (30/11/2023) menyayangkan kejadian kebocoran data pemilih di situs KPU.
Ia mengungkapkan bahwa perempuan memilih jadi pihak yang paling rentan terhadap kasus kebocoran data.
"Paling dirugikan adalah orang yang datanya bocor, mereka tidak mendapatkan perlindungan secara holistik," ujar Ellen
"Apakah perempuan jadi pihak paling rentan? Tentunya iya karena data perempuan akan sangat mudah disalahgunakan untuk berbagai tujuan, terutama yang bersifat seksual atau penipuan online," terangnya lagi.
Ellen kemudian membeberkan tindakan yang bisa perempuan lakukan sebagai reaksi atas adanya kasus kebocoran data pemilih.
Kawan Puan sebagai perempuan memilih bisa melakukan pengecekan terkait data apa saja yang bocor dari situs KPU tersebut.
"Kalau data sudah tersebar luas itu yang bisa dilakukan pertama adalah mengecek data apa saja yang bocor," ucapnya.
Setelah itu, mencari tahu risiko apa saja yang mengintai jika data-data pribadi kamu tersebut bocor dan tersebar luas.
"Kemudian melihat potensi kekerasan apa yang bisa terjadi, baik itu potensi seperti penipuan yang untuk kepentingan finansial atau kepentingan yang politis terkait dengan pemilu," tambahnya.
Baca Juga: Isu Kebocoran Data Pemilih, Perempuan Lagi-Lagi Jadi Korban Paling Rentan