Contoh kasus, anak meminta biskuit tetapi kemudian dilempar ke lantai. Lalu mereka marah karena biskuit tersebut di lantai.
Dalam situasi ini, Kathryn Smerling menyarankan orang tua agar tidak langsung bereaksi.
"Akui bahwa mereka tidak menginginkan biskuit tersebut dan biarkan saja. Jangan bernegosiasi atau membuat anak berhenti mengamuk," kata Kathryn.
Menurut Kathryn, dengan membiarkan biskuit itu di lantai, bisa jadi beberapa menit kemudian anak sudah menghabiskannya.
3. Biarkan Anak Membantumu
Anak balita ingin menjadi dewasa sepertimu. Untuk itu, buatlah mereka merasa penting dengan mendelegasikan "tugas".
Misalnya kamu meminta tolong pada anak untuk mengambilkan barang atau meletakkan sesuatu yang kamu bawa di atas meja.
4. Strategi Mengabaikan Anak
Kamu bisa mencoba strategi mengabaikan anak demi kebaikannya, sekaligus untuk mengalihkan perhatian ke hal lain supaya tidak emosi.
Baca Juga: Dukung Keterampilan Sosial Anak, Ini 5 Manfaat Playdate bagi Balita
Contohnya ketika anak berkata tidak dan membuatmu kesal. Tunggu sampai ia melakukan apa yang kamu minta dengan mengalihkan perhatian ke hal lain.
Lalu bila anak mengerjakan apa yang tadi ditolaknya, kamu bisa memberi mereka pujian.
5. Turuti Anak Sesekali
Jika menyangkut hal besar dan berbahaya, misalnya agar anak tidak bermain pisau di dapur, dll, konsistenlah dengan jawaban "tidak".
Artinya jika hari ini tidak, besok dan seterusnya kamu tidak akan membiarkan anak membantahnya.
Namun, sesekali coba iyakan saat anak mengatakan tidak tanpa banyak pertimbangan.
Semisal ketika cuaca sedang panas dan anak menolak pakai jaket saat hendak keluar rumah, iyakan saja dan pakaian topi sebagai pelindung.
Kiranya, itulah beberapa hal yang dapat kamu lakukan ketika anak bilang tidak. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: 4 Perilaku Menyebalkan Balita, Ternyata Ini yang Coba Mereka Ungkapkan
(*)