Parapuan.co - Kawan Puan sedang menghadapi anak balita dalam fase usia 1,5 sampai 2 tahun?
Apakah mereka sering berkata tidak dan membuatmu merasa kesal? Kamu tidak sendirian!
Fase bilang "tidak" ternyata merupakan tahap penting dalam tumbuh kembang anak, dan kamu tidak seharusnya merasa kesal.
Ada alasan di balik sikap penolakan anak balita tersebut dan kamu bisa melakukan sesuatu untuk mengatasinya tanpa marah.
Tak perlu berbasa-basi, ini alasan balita sering bilang tidak dan solusi saat anakmu melakukannya seperti mengutip Today's Parent!
Alasan Anak Bilang Tidak di Usia Balita
Balita sering bilang "tidak" di kisaran usia dua tahun sangatlah wajar. Hal tersebut disampaikan oleh psikolog Kathryn Smerling dari New York.
Bahwasanya di usia dua tahun, anak mengalami perkembangan otak paling cepat seumur hidupnya, ada 700 koneksi saraf baru setiap detiknya.
Sebagian arah dari ledakan perkembangan otak tersebut mengarah pada fase berkata tidak.
Baca Juga: 5 Penyebab Toddler Suka Memukul dan Cara Mengatasinya, Apa Saja?
Pada tahap ini, anak-anak tengah mengembangkan kemandirian. Mereka mulai sadar dirinya adalah individu yang punya pemikiran dan pendapat sendiri.
Di saat seperti ini, orang tua perlu merespons dengan tepat kata tidak yang hampir selalu dilontarkan anak.
Solusi Menyikapi Penolakan Anak
Lantas, apa yang bisa orang tua lakukan untuk menghadapi anak saat mengatakan tidak? Intip, yuk!
1. Berikan Anak Tanggung Jawab
Tempatkan anak dalam posisi ia mempunyai kendali dan bertanggung jawab atas pilihannya.
Misalnya anak menolak makan. Kamu bisa memberikan dua pilihan, apakah akan makan dengan telur atau roti.
Ingat, hanya dua pilihan dan jangan berikan lebih agar anak tidak kewalahan.
2. Jangan Langsung Bereaksi
Baca Juga: Tahan Emosi, Ini 5 Hal yang Bisa Kamu Lakukan Saat Toddler Memukulmu
Contoh kasus, anak meminta biskuit tetapi kemudian dilempar ke lantai. Lalu mereka marah karena biskuit tersebut di lantai.
Dalam situasi ini, Kathryn Smerling menyarankan orang tua agar tidak langsung bereaksi.
"Akui bahwa mereka tidak menginginkan biskuit tersebut dan biarkan saja. Jangan bernegosiasi atau membuat anak berhenti mengamuk," kata Kathryn.
Menurut Kathryn, dengan membiarkan biskuit itu di lantai, bisa jadi beberapa menit kemudian anak sudah menghabiskannya.
3. Biarkan Anak Membantumu
Anak balita ingin menjadi dewasa sepertimu. Untuk itu, buatlah mereka merasa penting dengan mendelegasikan "tugas".
Misalnya kamu meminta tolong pada anak untuk mengambilkan barang atau meletakkan sesuatu yang kamu bawa di atas meja.
4. Strategi Mengabaikan Anak
Kamu bisa mencoba strategi mengabaikan anak demi kebaikannya, sekaligus untuk mengalihkan perhatian ke hal lain supaya tidak emosi.
Baca Juga: Dukung Keterampilan Sosial Anak, Ini 5 Manfaat Playdate bagi Balita
Contohnya ketika anak berkata tidak dan membuatmu kesal. Tunggu sampai ia melakukan apa yang kamu minta dengan mengalihkan perhatian ke hal lain.
Lalu bila anak mengerjakan apa yang tadi ditolaknya, kamu bisa memberi mereka pujian.
5. Turuti Anak Sesekali
Jika menyangkut hal besar dan berbahaya, misalnya agar anak tidak bermain pisau di dapur, dll, konsistenlah dengan jawaban "tidak".
Artinya jika hari ini tidak, besok dan seterusnya kamu tidak akan membiarkan anak membantahnya.
Namun, sesekali coba iyakan saat anak mengatakan tidak tanpa banyak pertimbangan.
Semisal ketika cuaca sedang panas dan anak menolak pakai jaket saat hendak keluar rumah, iyakan saja dan pakaian topi sebagai pelindung.
Kiranya, itulah beberapa hal yang dapat kamu lakukan ketika anak bilang tidak. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: 4 Perilaku Menyebalkan Balita, Ternyata Ini yang Coba Mereka Ungkapkan
(*)