Retinol perlu diubah menjadi retinal dan kemudian menjadi asam retinoat sebelum dapat bekerja pada kulit.
Walau retinol lebih ringan dibandingkan retinoid, namun dalam penggunaannya sebaiknya diaplikasikan secara tipis dan merata pada seluruh wajah.
Jangan gunakan retinol terlalu banyak atau terlalu sering, karena bisa membuat kulit kering dan mengelupas.
Retinal atau Retinaldehyde
Retinal adalah jenis retinoid lain yang lebih kuat dan lebih dekat dengan asam retinoat daripada retinol.
Retinal hanya membutuhkan satu langkah konversi untuk menjadi aktif, dan bekerja lebih cepat dan lebih efektif daripada retinol.
Retinal bekerja lebih cepat dan efektif untuk merangsang produksi kolagen, mencerahkan, dan mengencangkan kulit
Namun, di sisi lain, retinal juga lebih tidak stabil dan lebih mungkin menyebabkan iritasi dan kemerahan pada kulit sensitif.
Baca Juga: Mulai Rp 35 Ribu, Ini 5 Rekomendasi Serum Retinol Lokal untuk Pemula
Retinaldehyde juga bisa menyebabkan efek samping pada kulit, terutama jika digunakan dengan dosis atau frekuensi yang terlalu tinggi, atau jika kulit belum terbiasa dengan bahan ini.
Maka dari itu, gunakan produk dengan konsentrasi retinaldehyde yang rendah, misalnya 0,01%, terutama jika kamu baru pertama kali mencoba bahan aktif ini atau memiliki kulit sensitif.
Selain itu, untuk penggunaan retinal juga disarankan hanya dipakai saat malam hari.
Jangan lupa untuk menggunakan pelembap atau moisturizer sebelum dan sesudah mengoleskan retinal guna menjaga kelembapan kulit.
(*)