Parapuan.co - Selama beberapa tahun terakhir, retinol jadi bahan aktif yang disukai oleh beauty enthusiast karena manfaatnya yang berperan sebagai anti-aging.
Kemudian, muncul bahan aktif lain berupa retinoid, yang juga memiliki kemampuan mirip dengan retinol.
Namun, banyak orang makin dibingungkan dengan kehadiran retinal, yang diprediksi akan jadi bahan aktif skincare yang jadi tren di tahun 2024.
Lantas, apa sebenarnya perbedaan dari bahan aktif retinol, retinoid dan retinal ini?
Sebelum membahas perbedaannya, penting untuk diketahui bahwa retinoid, retinol dan retinal (retinaldehyde) adalah bentuk vitamin A yang dapat bermanfaat bagi kulit dengan berbagai cara.
Misalnya seperti mengurangi kerutan, jerawat, dan pigmentasi.
Namun, di sisi lain, ketiganya juga memiliki perrbedaan dalam hal potensi dan stabilitasnya.
Retinoid
Retinoid adalah istilah umum untuk turunan vitamin A, yang terdiri dalam kategori alami maupun sintetis.
Baca Juga: Viral di TikTok, 3 Tips Skincare yang Wajib Dilakukan Sejak Umur 20-an
Retinoid juga dapat mengaktifkan reseptor yang berbeda di kulit untuk merangsang pergantian sel, produksi kolagen, dan anti-inflamasi.
Beberapa retinoid hanya boleh dipakai berdasarkan resep dokter, seperti tretinoin, yang juga dikenal sebagai asam retinoat.
Karena konsentrasinya yang kuat, penggunaan retinoid tak bisa sembarangan.
Jika Kawan Puan memiliki kulit sensitif atau baru pertama kali mencoba retinoid, sebaiknya gunakan produk dengan konsentrasi rendah, misalnya 0,01%.
Kamu pun bisa meningkatkan konsentrasi secara bertahap setelah kulit mulai terbiasa.
Retinol
Retinol adalah jenis retinoid spesifik yang umumnya ditemukan dalam produk perawatan kulit yang dijual bebas.
Namun sayangnya, retinol kurang kuat dibandingkan dengan retinoid dengan resep dokter.
Tetapi retinol masih cenderung memiliki manfaat yang baik untuk kulit.
Baca Juga: Ini Kata Ahli Risiko Retinoid yang Jadi Bahan Aktif Terpopuler Sepanjang 2022
Retinol perlu diubah menjadi retinal dan kemudian menjadi asam retinoat sebelum dapat bekerja pada kulit.
Walau retinol lebih ringan dibandingkan retinoid, namun dalam penggunaannya sebaiknya diaplikasikan secara tipis dan merata pada seluruh wajah.
Jangan gunakan retinol terlalu banyak atau terlalu sering, karena bisa membuat kulit kering dan mengelupas.
Retinal atau Retinaldehyde
Retinal adalah jenis retinoid lain yang lebih kuat dan lebih dekat dengan asam retinoat daripada retinol.
Retinal hanya membutuhkan satu langkah konversi untuk menjadi aktif, dan bekerja lebih cepat dan lebih efektif daripada retinol.
Retinal bekerja lebih cepat dan efektif untuk merangsang produksi kolagen, mencerahkan, dan mengencangkan kulit
Namun, di sisi lain, retinal juga lebih tidak stabil dan lebih mungkin menyebabkan iritasi dan kemerahan pada kulit sensitif.
Baca Juga: Mulai Rp 35 Ribu, Ini 5 Rekomendasi Serum Retinol Lokal untuk Pemula
Retinaldehyde juga bisa menyebabkan efek samping pada kulit, terutama jika digunakan dengan dosis atau frekuensi yang terlalu tinggi, atau jika kulit belum terbiasa dengan bahan ini.
Maka dari itu, gunakan produk dengan konsentrasi retinaldehyde yang rendah, misalnya 0,01%, terutama jika kamu baru pertama kali mencoba bahan aktif ini atau memiliki kulit sensitif.
Selain itu, untuk penggunaan retinal juga disarankan hanya dipakai saat malam hari.
Jangan lupa untuk menggunakan pelembap atau moisturizer sebelum dan sesudah mengoleskan retinal guna menjaga kelembapan kulit.
(*)