Ini Risiko Finansial yang Bisa Terjadi Jika Tidak Memiliki Asuransi

Citra Narada Putri - Rabu, 20 Desember 2023
Risiko finansial yang bisa terjadi jika tidak memiliki asuransi.
Risiko finansial yang bisa terjadi jika tidak memiliki asuransi. (freepik)

Parapuan.co - Masih banyak orang yang ragu untuk memiliki asuransi dengan berbagai alasan.

Padahal, asuransi menjadi salah satu hal yang penting untuk mengantisipasi berbagai risiko di masa depan.

Meski asuransi tidak serta-merta dapat menghentikan potensi terjadinya risiko di masa depan, tapi ini dapat mengurangi dampak kerugian finansial yang timbul dari risiko yang terjadi.

Penting untuk dipahami bahwa ada sejumlah risiko finansial yang bisa dihadapi jika seseorang tak memiliki proteksi asuransi.

1. Pengelolaan Keuangan Tak Sehat

Perencanaan keuangan untuk masa depan tak hanya berfokus pada tabungan dan investasi saat usia muda tanpa menyisihkan sebagian uangnya untuk membeli asuransi.

Guna menjaga keungan tetap stabil, ada baiknya memiliki asuransi. Dengan begitu, asuransi menjadi pelengkap dalam sebuah rencana keuangan yang sehat.

Tanpa asuransi, tabungan dan keuntungan investasi dapat seketika terpakai untuk membayar biaya rumah sakit dan pengobatan akibat risiko kesehatan atau kecelakaan yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

Pada akhirnya, perencanaan keuangan menjadi berantakan sehingga mengganggu seseorang dalam mewujudkan impian.

Baca Juga: Simak, 8 Tips Mewujudkan Ide Usaha Kuliner dengan Konsep Food Truck

Misalnya untuk memiliki rumah, membangun usaha sendiri, liburan ke luar negeri, atau mungkin berumah tangga.

Asuransi akan menjaga segala perencanaan keuangan seseorang agar dapat tetap berjalan lancar sesuai rencana.

Contohnya asuransi kesehatan akan membiayai pengobatan dan perawatan sesuai dengan syarat dan ketentuan pada Polis bila terjadi risiko seperti penyakit atau kecelakaan yang membutuhkan rawat inap di rumah sakit.

Dengan begitu, nasabah asuransi bisa mendapatkan perawatan optimal ketika sakit tanpa perlu menguras tabungan dan hasil investasi.

2. Terjerat Utang

Tanpa persiapan finansial yang matang, seseorang misalnya terpaksa harus mengajukan pinjaman atau meminjam uang dengan nominal yang besar untuk membayar biaya pengobatan dan perawatan saat sakit atau saat terjadi risiko lainnya.

Konsekuensinya, apabila tidak sanggup untuk membayar kembali, seseorang bisa saja terjerat utang dan menemukan kesulitan saat melunasi pinjamannya.

Kontras dengan kondisi tersebut, apabila risiko terjadi pada saat telah menjadi nasabah asuransi, maka tidak harus pusing untuk membayar dampak finansial dari risiko contohnya kesehatan.

Sebab asuransi menerima pengalihan risiko dari nasabahnya yang dapat mengganggu perencanaan finansial bagi masa depan sesuai dengan ketentuan Polis.

Baca Juga: Puan Talks: Solusi Perempuan Hadapi Perubahan dalam Karier seperti Layoff

Asuransi sangat berguna dalam mengantisipasi kejadian-kejadian yang membutuhkan dana besar.

Seperti sakit yang memerlukan perawatan medis, atau kecelakaan yang menghilangkan kemampuan dalam mencari nafkah, hingga kematian yang menghentikan sumber penghasilan bagi keluarga yang ditinggalkan.

Dengan mengalihkan risiko kepada perusahaan asuransi, potensi risiko terhadap nasabah akan lebih kecil.

Tanpa asuransi, sejumlah risiko tersebut bisa menggerus dana darurat, berupa tabungan atau investasi jangka panjang seseorang. Alhasil, langkah tersebut akan mengganggu rencana keuangan seseorang.

3. Dana Pensiun Kurang Terjamin 

Salah satu tujuan dari perencanaan keuangan yang sehat adalah memungkinkan seseorang memasuki masa pensiun atau usia senja dengan ketahanan finansial yang cukup.

Pada saat memasuki usia pensiun, tidak dipungkiri bahwa pendapatan yang didapatkan dari pekerjaannya tentu berkurang dibandingkan pada saat usia produktif. Oleh karena itu, setiap orang perlu mempersiapkan dana pensiun sedini mungkin.

Dengan begitu, pada saat memasuki usia pensiun atau purnabakti, yang umumnya berkisar antara usia 55-60 tahun, dapat merasa aman dan tenang.

Asuransi bisa menjadi solusi masalah keuangan pada masa tua dengan besaran preminya yang fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kemampuan masing–masing Nasabah.

Baca Juga: Selain Sudah Menabung, Ini Ciri Kamu Punya Persiapan Dana Pensiun

Itu dia beberapa risiko finansial yang mungkin terjadi jika seseorang tak memiliki proteksi asuransi.

Penting untuk memahami bahwa asuransi adalah salah satu instrumen keuangan yang ditujukan untuk meminimalisir risiko finansial yang mungkin terjadi di masa depan dan proteksi untuk individu maupun keluarganya.

Pembelian asuransi dipandang sebagai salah satu langkah penting dalam upaya mewujudkan perencanaan finansial yang sehat bagi masa depan, sebab Premi yang lebih terjangkau ditetapkan kepada Nasabah dengan usia muda karena risiko penyakitnya lebih rendah.

Sebaliknya, penundaan atau bahkan pengabaian atas kepemilikan asuransi justru dapat menyebabkan kondisi finansial rentan terhadap risiko kerugian yang sebenarnya dapat diminimalkan.

Alasannya, Nasabah dengan usia lebih tinggi umumnya memiliki risiko kesehatan yang juga lebih tinggi.

Oleh karena itu, sangat dianjurkan membeli asuransi di usia produktif atau muda agar Premi yang dikenakan relatif lebih rendah.

Dengan menimbang sejumlah risiko finansial di atas, orang yang tidak mempersiapkan masa depannya dengan baik, tentu akan menemui kesulitan pada saat risiko terjadi.

Seperti pepatah “mencegah lebih baik daripada mengobati”, membeli produk asuransi sedini mungkin akan menjadi langkah antisipatif bagi individu untuk menyambut masa depan dengan lebih tenang.

(*)

Baca Juga: Simak, 8 Tips Mewujudkan Ide Usaha Kuliner dengan Konsep Food Truck



REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru