Sambut Hari Ibu, Psikolog Ungkap Cara Bagi Waktu antara Kerja dan Urus Anak

Arintha Widya - Kamis, 21 Desember 2023
Sambut Hari Ibu, Psikolog Ungkap Cara Bagi Waktu Antara Kerja dan Urus Anak
Sambut Hari Ibu, Psikolog Ungkap Cara Bagi Waktu Antara Kerja dan Urus Anak Freepik

Parapuan.co - Kawan Puan, menjadi ibu bekerja harus pandai-pandai membagi waktu antara kewajiban pekerjaan dan peran dalam mengurus anak.

Menyambut Hari Ibu, kamu perlu menyadari pentingnya membagi waktu dan menyeimbangkan antara bekerja dan mengurus buah hati.

Hal ini dilakukan semata-mata untuk menjaga kesehatan mentalmu sebagai seorang ibu bekerja.

Lantas, bagaimana baiknya membagi waktu antara bekerja dan mengurus anak bagi seorang ibu?

Psikolog Melati Nur Utami, M.Sc., M.Psi. mengungkapkan rahasianya saat siaran langsung di Instagram Nakita.id, Rabu (20/12/2023) kemarin.

Menurut Melati Nur Utami, di bawah ini cara yang bisa dilakukan ibu ketika harus membagi dan menyeimbangkan waktu bekerja dan mengurus anak!

1. Pahami Ritme Aktivitas Sehari-hari

Pertama, para ibu bekerja perlu mencermati ritme aktivitas sehari-hari yang dijalankan.

Misalnya jam berapa bekerja, pekerjaan rumah yang bisa dikerjakan sebelum berangkat ke kantor, dan kapan bisa full bersama anak tanpa distraksi.

Baca Juga: Ibu Bekerja Merasa Bersalah Tinggalkan Anak, Begini Cara Menebusnya Menurut Pakar

Dalam hal ini, Melati menyarankan ibu bekerja membuat jadwal rutinitas harian.

"Ibu bisa buat semacam rutinitas di jadwal yang memungkinkan ibu membagi waktu, apa dulu nih yang harus dikerjakan," ucap Melati dalam live bertajuk "Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental Ibu Demi Masa Depan Anak" tersebut.

Melati juga menyebutkan kemungkinan menggabungkan dua kegiatan sekaligus, semisal meeting sembari menunggu anak bersekolah.

"Bisa dicek di rutinitas masing-masing, ya. Mana yang paling memungkinkan untuk segera diselesaikan," kata Melati.

"Misalnya ada hal-hal di luar rencana, penting untuk kita punya fleksibilitas supaya enggak gampang stres atau kelelahan secara mental," imbuhnya.

2. Identifikasi Support System

Kedua, Melati menyoroti tentang pentingnya ibu bekerja mempunyai support system.

Support system yang dimaksud adalah kepada siapa ibu bekerja bisa mendelegasikan tugas-tugas rumah tangga yang tidak bisa dikerjakan sendiri.

Semisal ketika berangkat ke kantor, anak bisa dititipkan dulu ke kakek/neneknya, saudara, om/tantenya, dan sebagainya.

Baca Juga: Puan Talks: Siapa Saja Support System Ibu Menyusui dan Apa yang Harus Dilakukan?

Untuk pekerjaan rumah, bisa menyewa jasa pembantu atau asisten rumah tangga.

Kalau tidak ada, pekerjaan rumah seperti mencuci baju tidak harus dilakukan sendiri.

Kamu bisa me-laundry pakaian dan menggunakan waktu luangmu untuk mengerjakan hal lain, semisal bermain bersama anak atau menemani anak belajar.

"Ada hal-hal yang bisa kita delegasikan ke orang lain atau orang-orang tertentu yang bisa membantu," tutur Melati lagi.

Cara-cara di atas tentu bisa jadi alternatif bagi ibu bekerja yang tidak menggunakan jasa babysitter untuk mengurus anak.

Itulah tadi dua tips penting bagi ibu bekerja untuk bisa membagi waktu antara pekerjaan dan mengurus anak.

Paling tidak, langkah tersebut akan mengurangi beban pikiran ibu sehingga kesehatan mentalnya selalu terjaga.

Mudah-mudahan cara di atas juga membantu Kawan Puan ke depannya, ya.

Baca Juga: Simak, 4 Cara Mengajak Suami untuk Lebih Terlibat Mengurus Anak

(*)

 

Sumber: Nakita
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati


REKOMENDASI HARI INI

Representasi Karakter Perempuan dalam Game, Inklusivitas atau Eksploitasi?