Kondisi tersebut pun menyulitkan mereka untuk memiliki hubungan sosial, profesional, dan romantis yang fungsional.
Ia menjelaskan dikarenakan pengidap sindrom peter pan menolak menerima tanggung jawab, maka mereka cenderung menyalahkan orang lain atas masalah yang dihadapi.
Pengidap kondisi ini juga mengalami kesulitan dalam mengekspresikan emosi, sehingga berkontribusi pada masalah mereka dalam menjaga hubungan.
Penyebab munculnya sindrom peter pan juga belum diketahui secara pasti, namun ada yang berpendapat bahwa memiliki orang tua terlalu protektif menyebabkan anaknya mengidap kondisi ini.
Pasalnya, anak-anak yang dilindungi secara berlebihan tak mampu mengembangkan keterampilan untuk menghadapi tantangan hidup.
Akibatnya, ketika tumbuh dewasa, mereka mungkin mengharapkan lingkungan yang aman dan istimewa seperti masa kanak-kanak.
Menurut Kiley, benih sindrom peter pan sudah disemai sejak masa kanak-kanak.
Gejala sindrom peter pan mungkin mulai muncul sekitar usia 11-12 tahun.
Baca Juga: Viral di TikTok, Ini 10 Manfaat Olahraga bagi Kesehatan Mental Anak Perempuan