Parapuan.co - Baru masuk 2024, namun perselingkuhan jadi salah satu topik hubungan percintaan yang viral di TikTok.
Pasalnya ada beberapa kasus perselingkuhan yang viral di TikTok dan jadi perbincangan hangat bagi para warganet.
Topik ini viral di TikTok pula karena warganet pun ada yang menduga selingkuh diturunkan secara genetik.
Lantas, apa benar selingkuh diturunkan secara genetik?
Dilansir dari Insider, berdasarkan studi dari American Psychological Association, 20 persen kepribadian manusia adalah keturunan.
Psikoterapis klinis berlisensi, Dr. LeslieBeth (LB) Wish mengatakan emosi dan temperamen memiliki komponen genetik, tapi bagaimana dengan kecenderungan untuk tidak setia?
Lalu, apakah selingkuh itu genetik atau sebuah pilihan? Menurut Dr. LeslieBeth (LB) Wish jawabannya cukup rumit.
Selingkuh Bisa Diserap dari Keluarga
Wish mengatakan bahwa selingkuh bisa menjadi perilaku maladaptif yakni sesuatu yang kamu kembangkan sebagai respons negatif terhadap perasaan tidak bahagia dalam suatu hubungan.
Baca Juga: 4 Ciri Pasangan yang Tidak Akan Selingkuh Menurut Pakar, Apa Saja?
Tak hanya itu saja, selingkuh juga bisa menjadi sesautu yang kamu 'serap' dari orang tua, kakak, atau anggota keluarga.
"Sebagai seorang anak, kamu melihat bagaimana pengasuhmu mengatasi kecemasan, depresi, dan ketidakbahagiaan mereka," kata Wish.
"Jika ibumu berlebihan, atau ayahmu berselingkuh, kamu melihat perilaku itu, kamu melihat suasana hati orang tuamu, dan kamu belajar tanpa mengetahui bahwa kamu sedang belajar tentang cara mengelola perasaan," lanjutnya.
Hubungan antara Gen Tertentu dan Kecenderungan untuk Selingkuh
Para ilmuwan mempunyai firasat bahwa keinginan untuk berselingkuh dapat dikaitkan kembali dengan sesuatu yang disebut polimorfisme reseptor dopamin DRD4 alias gen 'pencari sensasi'.
Gen tersebut juga disebut sebagai gen yang bertanggung jawab atas alkoholisme dan kecanduan judi.
Dalam studi tahun 2010 yang dilakukan oleh para peneliti di Binghamton University di New York, Amerika Serikat ditemukan bahwa partisipan yang memiliki jenis gen DRD4 tertentu lebih cenderung melakukan perselingkuhan.
Studi SUNY Doctoral Diversity Fellow dan peneliti utama, Justin Garcia, merekrut 181 orang dewasa muda.
Baca Juga: 6 Cara Berhenti Selingkuh, Putuskan Dulu untuk Pergi atau Bertahan
Peserta diminta mengisi kuesioner tentang perilaku seksualnya, serta menyerahkan sampel DNA yang akan diuji guna mengetahui variasi DRD4 pada DNA mereka.
Menurut temuan tim yang diterbitkan dalam jurnal PLOS One, setiap orang memiliki DRD4, namun semakin banyak memilikinya, maka semakin besar kecenderungan seseorang untuk mencari sensasi.
Dengan kata lain, kamu mungkin lebih tertarik pada godaan hal-hal yang mungkin tidak seharusnya dilakukan, seperti selingkuh, hanya karena ingin merasakan sensasi.
Garcia mengatakan bahwa semuanya kembali ke pelepasan dopamin alias hormon bahagia.
Manusia secara alami tertarik pada aktivitas yang membuat mereka merasakan kesenangan, namun menurut Garcia, orang yang memiliki gen DRD4 tertentu ini membutuhkan lebih banyak dari rata-rata orang.
"Orang dengan gen DRD4 membutuhkan lebih banyak rangsangan untuk merasa penuh" kata Garcia.
Meski Punya Gen DRD4, Bukan Berarti Orang Berselingkuh
Robert Weiss, MSW, penulis "Out of the Doghouse" mengatakan meskipun sekelompok kecil orang cenderung memiliki gen sensasi, itu tidak berarti mereka harus bertindak berdasarkan impuls semacam ini.
"Banyak orang secara genetis cenderung terhadap alkoholisme, namun hanya sebagian kecil yang menjadi pecandu alkohol karena banyak faktor lain yang berperan (lingkungan, kemauan diri, pengalaman hidup, ketahanan terhadap kekacauan)," papar Weiss.
Hal yang sama juga terjadi pada kecenderungan genetik terhadap perselingkuhan dan pergaulan bebas karena ada faktor-faktor lain yang berperan.
"Terlepas dari genetika kita, kita tetap mempertahankan kebebasan berkehendak dalam perilaku seksual. Kita selalu punya pilihan (selingkuh atau tidak)," pungkasnya.
Baca Juga: Simak, 5 Tips Atasi Masalah Psikologis Usai Tahu Pasangan Selingkuh
(*)