Parapuan.co - Di bidang ide usaha Business to Business (B2B), ada strategi marketing yang perlu dikembangkan di tengah pesatnya pertumbuhan transformasi kecerdasan buatan (AI).
Untuk itu, LinkedIn membagikan proyeksi tren pemasaran B2B yang diharapkan bisa membimbing para profesional marketing melewati tantangan di masa depan.
Kemajuan ini menciptakan fondasi yang kuat bagi para pemimpin bisnis di tahun 2024, saat perpaduan strategis antara seni dan sains, serta potensi AI Generatif, menjadi sangat penting.
Hal terkait ide usaha B2B tersebut disampaikan oleh Matt Tindale, Head of Enterprise APAC, LinkedIn Marketing Solutions seperti dalam pers rilis yang diterima PARAPUAN.
Matt menekankan bahwa, "Seperti revolusi internet pada tahun 1990-an, AI tidak hanya mengubah konsep kerja dengan meningkatkan produktivitas, tetapi juga memberikan kebebasan untuk berkreasi dan membangun hubungan dengan pelanggan."
"Saat audiens mencari hubungan yang otentik, para profesional marketing akan meningkatkan upaya untuk memberikan human touch pada merek mereka, memperkuat ekuitas dan kepercayaan," imbuh Matt.
Lantas, bagaimana tren pemasaran bisnis B2B yang diproyeksikan oleh LinkedIn? Simak uraiannya di bawah ini!
1. Para CMO (Chief Marketing Officer) Memprioritaskan Perbaikan pada Measurement Framework Bisnis
Dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi, CMO di tahun 2024 diharapkan akan memusatkan perhatian pada perbaikan measurement framework bisnis.
Baca Juga: Memulai Usaha Pertama Kali? Ini 6 Tips dari Sandiaga Uno Agar Cuan!
Measurement framework atau kerangka pengukuran dalam menyukseskan ide usaha sangat penting untuk menghubungkan tujuan organisasi dengan unit bisnis dan tingkat individu.
Pengukuran ini memastikan bahwa setiap orang memahami tidak hanya bagaimana peran selaras dengan tujuan organisasi.
Akan tetapi juga bagaimana setiap unit dan individu berkontribusi terhadap hasil.
Hal ini mencerminkan upaya untuk terus membuktikan dampak pekerjaan mereka pada matrik penjualan.
Upayanya yaitu dengan melakukan eksperimen menggunakan tools pengukuran baru, seperti Laporan Atribusi Pendapatan LinkedIn dan CMO Scorecard.
2. Para Marketer Menyeimbangkan Brand dan Permintaan untuk Mendorong Pertumbuhan
Dengan tekanan untuk membuktikan Return on Investment (ROI) jangka pendek, para marketer B2B diharapkan menemukan keseimbangan antara pemasaran bisnis atau brand dan pemasaran permintaan.
Marketer bisa menerapkan prinsip 60/40, yang mengusulkan alokasi sekitar 60 persen anggaran untuk pemasaran brand dan 40 persen untuk pemasaran permintaan sebagai pendekatan yang cerdas.
3. Memaksimalkan AI Dapat Mempercepat Pertumbuhan para Marketer
Baca Juga: Hari UMKM Nasional, Marketplace B2B Ini Beri Edukasi Layanan Digital Terintegrasi
Antusiasme terhadap potensi AI generatif meningkat, dan para marketer diharapkan memulai langkah kecil pada tahun 2024.
Dengan menyederhanakan proses dan fokus pada penggunaan AI, mereka diharapkan dapat meraih kesuksesan tanpa menunggu hingga tahun 2034.
4. Keterampilan Sumber Daya Manusia Akan Menciptakan Tim Pemasaran yang Kuat di Masa Depan
Era AI akan mendorong pertumbuhan budaya belajar untuk membangun keterampilan manusia seperti kepemimpinan, pemecahan masalah, dan kreativitas.
Diharapkan, hal ini akan menciptakan tim pemasaran yang tangguh dan gesit di masa depan.
5. Brand yang Otentik dan Relevan Akan Memperkuat Kepercayaan
Pada tahun 2024, perusahaan B2B diharapkan meningkatkan upaya dalam memanusiakan brand mereka.
Strategi ini melibatkan penggabungan kreativitas, emosi, video, dan humor.
Selain itu, penggunaan Thought Leader Ads di LinkedIn diharapkan dapat membangun ekuitas brand melalui posisi orang-orang, termasuk para eksekutif dan karyawan sebagai fokus utama strategi Thought Leadership.
Dengan proyeksi ini, LinkedIn percaya bahwa para profesional marketing B2B dapat menghadapi tahun 2024 dengan strategi yang tepat untuk meraih kesuksesan di era transformasi pemasaran yang terus bergerak maju.
Bagaimana menurut Kawan Puan? Kamu sudah siap menerapkan strategi pemasaran di atas untuk menyukseskan ide usaha yang tengah kamu kembangkan?
Baca Juga: UKM dan Koperasi Ingin Go Digital? Platform B2B Ini Tawarkan Solusi Berikut
(*)