Apa Itu Election Stress Disorder? Banyak Dialami Orang Jelang Pemilu

Linda Fitria - Selasa, 9 Januari 2024
Ilustrasi seseorang yang mengalami election stress disorder.
Ilustrasi seseorang yang mengalami election stress disorder. PonyWang

Parapuan.co - Kawan Puan, apakah jelang Pemilu 2024 ini kamu sering merasa lelah melihat berita politik? Bahkan sampai gelisah dan stres?

Jika iya, kamu sebagai perempuan memilih mungkin mengalami yang namanya election stress disorder.

Melansir betterhelp, election stress disorder adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi kecemasan yang dialami oleh banyak orang akibat situasi politik yang memanas menjelang pemilihan umum.

Istilah ini pertama kali dicetuskan oleh psikolog Steven Stosny, PhD pada tahun 2016, saat ia merasa kewalahan dengan banyaknya keluhan pasien yang terganggu oleh berita seputar pemilu di Amerika Serikat.

Election stress disorder sendiri bukanlah diagnosis medis resmi, tetapi merupakan fenomena psikologis yang umum terjadi di berbagai negara.

Gejala election stress disorder antara lain adalah merasa tegang, cemas, putus asa, atau takut sebelum atau sesudah melihat berita tentang pemilu.

Kondisi ini juga dapat memengaruhi kesehatan fisik dan mental, seperti mengalami gangguan tidur, depresi, sakit kepala, dan kelelahan.

Ada beberapa faktor yang dapat menjelaskan mengapa election stress disorder semakin marak terjadi, di antaranya:

1. Media sosial dan liputan berita

Baca Juga: Intip Profil Anisha Dasuki Moderator Debat Ketiga Capres 7 Januari 2024

Media sosial dan media massa memberikan informasi yang terus-menerus dan tidak selalu akurat tentang pemilu, yang dapat menimbulkan kebingungan, ketidakpercayaan, dan kemarahan.

Media sosial juga menjadi tempat bagi orang-orang untuk menyampaikan pendapat dan kritik politik, yang seringkali disertai dengan hujatan, bully, dan ujaran kebencian.

2. Iklim politik 

Pemilu seringkali menjadi ajang pertarungan antara dua kubu yang berseberangan, yang masing-masing mengklaim sebagai yang terbaik.

Hal ini dapat menimbulkan rasa fanatisme, intoleransi, dan permusuhan terhadap pihak yang berbeda.

Pemilu juga menjadi momen yang menentukan bagi masa depan negara, yang dapat menimbulkan rasa khawatir dan takut akan perubahan yang tidak diinginkan.

Mengatasi Election Stress Disorder

1. Menjaga Keseimbangan Informasi

Penting untuk tetap mengikuti perkembangan pemilu, tetapi jangan sampai berlebihan.

Baca Juga: Ingin Pindah Memilih Pemilu 2024? Begini Cara dan Tenggat Waktu Terakhir Pengajuan

Batasi waktu dan sumber informasi yang diakses, dan pilihlah yang kredibel, objektif, dan seimbang. Hindari melihat berita yang bersifat sensasional, provokatif, atau menyesatkan.

2. Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental

Lakukan aktivitas yang dapat meningkatkan kesejahteraan tubuh dan pikiran, seperti olahraga, meditasi, hobi, atau bersantai.

Konsumsi makanan yang sehat dan bergizi, cukupi kebutuhan tidur, dan hindari konsumsi alkohol, rokok, atau obat-obatan terlarang.

3. Menjaga Hubungan Sosial yang Positif

Cari dukungan dari orang-orang yang dapat dipercaya dan bagi perasaan serta pendapat dengan cara yang sopan, terbuka, dan menghargai.

Hindari berdebat atau bertengkar dengan orang-orang yang memiliki pandangan politik yang berbeda, dan fokuslah pada nilai-nilai yang baik.

Election stress disorder adalah kondisi yang dapat dialami oleh siapa saja yang peduli dengan nasib negaranya.

Namun, jangan biarkan stres menguasai hidup dan mengganggu kesehatan dan hubungan ya Kawan Puan!

Baca Juga: Tempat yang Dilarang untuk Memasang Alat Peraga Kampanye, Mana Saja?

(*)

Sumber: CBS News,betterhelp
Penulis:
Editor: Linda Fitria


REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru