Apa Itu Second Night Syndrome Bayi Baru Lahir? Ini Tanda-Tanda dan Cara Mengatasinya

Arintha Widya - Sabtu, 13 Januari 2024
Apa Itu Second Night Syndrome Bayi Baru Lahir? Ini Tanda-Tanda dan Cara Mengatasinya
Apa Itu Second Night Syndrome Bayi Baru Lahir? Ini Tanda-Tanda dan Cara Mengatasinya Freepik

Parapuan.co - Kawan Puan, bayi baru lahir mungkin akan tenang dan tidur sepanjang hari dan malam di hari pertamanya.

Namun, boleh jadi malam berikutnya memberikan tantangan tersendiri bagi para orang tua baru.

Hal ini disebabkan bayi mendadak menunjukkan perilaku berbeda dibandingkan hari pertamanya hadir ke dunia.

Itulah yang disebut sebagai second night syndrome pada bayi. Apa itu second night syndrome?

Simak definisi, tanda-tanda, dan bagaimana mengatasi kondisi second night syndrome pada bayi seperti mengutip Baby Center berikut ini!

Apa Itu Second Night Syndrome Pada Bayi Baru Lahir?

Istilah second night syndrome sebenarnya menggambarkan pengalaman tentang bagaimana kehidupan bayi baru lahir di hari kedua yang jauh berbeda dibandingkan hari pertamanya.

Ahli pediatri dan juru bicara American Academy of Pediatrics (AAP), Gary Kirkilas, M.D. menjelaskan mengenai hal-hal yang membedakan.

"Pada malam pertama setelah lahir, bayi cenderung terlihat sangat tenang, tidur di sebagian besar hari, dan hanya terbangun untuk menyusu lalu tidur kembali," kata Gary Kirkilas.

Baca Juga: Kapan Waktu Tepat Mengenalkan Baby Led Weaning pada Bayi? Ini Saran Ahli

"Malam kedua adalah saat bayi lebih sadar, mulai lebih sering meminta ASI dan menjadi lebih rewel, cemas, dan gelisah," imbuhnya.

Sejauh ini, belum banyak penelitian tentang konsep second night syndrome pada bayi baru lahir karena tidak diakui sebagai masalah medis.

Sebenarnya, jenis perilaku ini benar-benar normal dan bukan merupakan tanda adanya penyakit pada bayi baru lahir.

Gary Kirkilas menambahkan, penyebabnya adalah perubahan lingkungan, di mana sebelumnya bayi berada di dalam ketuban, kemudian terlahir dan harus menyesuaikan diri dengan sekitar.

"Saat di dalam kandungan, semua kebutuhan bayi terpenuhi dengan sempurna," ungkap Gary Kirkilas.

"Suhu dijaga konstan hangat, dan semua kebutuhan nutrisi bayi - cairan, elektrolit, karbohidrat, protein, lemak - langsung disampaikan oleh ibu melalui tali pusar," tuturnya.

Setelah lahir, tentu saja semua berubah drastis. Suhu ruangan bisa berubah-ubah, lalu mereka harus membuat sinyal terlebih dulu jika lapar, misalnya menangis.

Tanda-Tanda Second Night Syndrome dan Cara Mengatasinya

Meski disebut second night syndrome, kondisi semacam ini tidak hanya terjadi di malam kedua.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Kolik pada Bayi dan Bedanya dengan Tantrum

Kondisi tersebut bisa saja berlangsung beberapa hari antara hari kedua hingga hari ketujuh sejak kelahiran bayi.

Saat mengalami second night syndrome, bayi akan menunjukkan tanda-tanda fisik seperti rewel, sering menyusu, langsung tidur setelah menyusu, dan tidak nyaman bila diletakkan.

Bagaimana mengatasi situasi semacam ini? Berikut langkah-langkah yang dapat kamu coba sebelum membawa si kecil ke dokter anak atau profesional lain di bidangnya:

1. Periksa Suhu

Suhu air ketuban selama bayi di dalam rahim cenderung hangat dan tidak berubah, yaitu sekitar 37,5 derajat Celcius.

Bila suhu udara kurang dari itu, kamu bisa memakaikan pakaian hangat ke bayi untuk membuatnya nyaman.

2. Menyusui Skin to Skin

Untuk menstabilkan suhu tubuh bayi, susui ia secara skin to skin alih-alih menyusui sambil berbaring dan meletakkannya di kasur.

3. Membedong Bayi

Pakaian selimut atau bedong bayi baru lahir, paling tidak di pekan pertama kelahirannya.

Ini membantunya merasa aman, nyaman, dan tidur lebih baik serta jarang rewel selagi menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya di luar rahim.

Itulah tadi definisi second night syndrome, tanda-tanda, dan cara mengatasinya. Semoga bermanfaat!

Baca Juga: Simak, Ibu Menyusui Wajib Tahu Apa Itu Cross Identification pada Bayi

(*)

Sumber: Baby Center
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati


REKOMENDASI HARI INI

Komnas Perempuan Buka Lowongan Kerja Staf Unit Pengaduan, Ini Syaratnya