Parapuan.co - Kawan Puan, apakah kamu sudah mendengar istilah sittervising yang lagi populer di luar negeri?
Sittervising adalah istilah atau tren baru yang muncul belakangan ini di kanal-kanal media mengenai pola asuh anak.
Melansir dari dailymail.co.uk, sittervising adalah ungkapan yang mendorong orang tua untuk mengajarkan anak kemandirian dengan memantau mereka dari jarak jauh saat bermain.
Susie Allison, seorang penulis yang mempopulerkan istilah sittervising di blognya, Busy Toddler, berjudul "Mengapa kamu akan menemukan saya sittervising", berpendapat bahwa metode ini bermanfaat bagi anak.
"Dasar dari pengasuhan adalah untuk menjauhkan orang dewasa dari interaksi langsung karena anak-anak membutuhkan pengalaman bermain tanpa orang dewasa,” katanya.
Pengalaman bermain secara mandiri ini juga bermanfaat untuk anak karena mampu mengasah kemampuannya dalam memecahkan masalah dan manajemen risiko.
Pola asuh menjaga jarak orang tua dengan buah hati ini juga berpotensi untuk membuat anak mampu mengembangkan imajinasinya.
Hal tersebut bisa terjadi sebab anak punya waktu di dalam dunianya sendiri, tanpa intervensi orang tua di dekatnya.
Allison menilai bahwa pola asuh sittervising ini dapat sementara waktu memberikan jeda bersantai bagi orang tua.
Baca Juga: 5 Pink Flag Perilaku dan Emosi Pada Anak yang Sebaiknya Tidak Diabaikan
Bukan menjadikan orang tua sebagai sosok pemalas, hal ini sebetulnya justru memberikan win win solution yang saling menguntungkan bagi orang tua maupun anak.
Kawan Puan yang harus bekerja atau mengurus rumah juga dapat membagi waktu selagi anak mengeksplor kemampuannya.
Pola asuh sittervising ini juga dapat membuat Kawan Puan bernapas sejenak dari padatnya aktivitas harian.
Setidaknya, jika Kawan Puan harus mengurus rumah tangga dan anak, kamu bisa fokus ke urusan rumah dan membiarkan anak bermain sendiri.
Begitu pula ketika kamu harus bekerja, maka bisa fokus menyelesaikan pekerjaan dan membiarkan anak mengeksplor kemampuannya.
Namun jika anak memerlukan bantuan, tentu orang tua harus siap siaga.
"Semakin banyak kamu memberi mereka (anak) ruang, semakin lama mereka (anak) bisa menghibur diri," kata Allison.
Pastikan pula bahwa kegiatan bermain anak masih dalam pantauan Kawan Puan sebagai orang tua dan berada di tempat yang aman.
Baca Juga: Musim Liburan, Simak Panduan Jaga Keselamatan Anak saat Main di Playground
(*)