Parapuan.co - Debat calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) 2024 yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah memasuki ronde keempat.
Berlangsung pada Minggu (21/1/2024), debat cawapres 2024 memanas dan semakin banyak istilah muncul yang mungkin juga baru Kawan Puan dengar.
Salah satu istilah yang diperdebatkan cawapres saat itu adalah food estate yang jadi program Presiden Joko Widodo.
Food estate sebenarnya merupakan salah satu dari program strategis nasional atau PSN 2020-2024.
Konsepnya adalah dengan mengembangkan pangan secara terintegrasi melalui satu lumbung pangan atau food estate.
Lantas, apa sebenarnya food estate? Simak definisi dan penerapan food estate di Indonesia yang sempat disinggung di debat cawapres 2024 seperti mengutip Kompas.com di bawah ini!
Apa Itu Food Estate
Food estate atau lumbung pangan ialah gagasan Jokowi yang masuk dalam program PSN 2020-2024.
Program food estate digagas pemerintah sebagai upaya untuk mengantisipasi krisis pangan.
Baca Juga: Jangan Boros, Simak 6 Tips Mengelola Dana Bansos dari Pemerintah
Adapun food estate menyasar sektor pertanian, perkebunan, termasuk peternakan di suatu daerah.
Di Indonesia sendiri, lumbung pangan berfokus pada pengadaan komoditas seperti cabai, padi, singkong, jagung, kacang tanah, dan kentang.
Untuk mewujudkan program ini, pemerintah melibatkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Pertanian, sampai Kementerian Pertahanan.
Proyek Food Estate di Indonesia
Sejak 2023, proyek lumbung pangan sudah dibangun dan dikembangkan di sejumlah wilayah Tanah Air.
Sebut saja di antaranya Kalimantan Tengah, Sumatra Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT), Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Papua.
Food estate di tiap-tiap daerah dikembangkan dengan komoditas pangan yang berbeda-beda.
Misalnya di Gresik, Jawa Timur, lumbung pangan difokuskan pada komoditas mangga.
Kemudian dikombinasikan dengan jagung, kacang tanah, kacang hijau, dan jeruk nipis.
Baca Juga: Muncul di Debat Cawapres 2024, Apa Itu SGIE yang Disebut Gibran?
Sayangnya saat debat cawapres 2024 Minggu kemarin, proyek food estate dianggap telah gagal dan justru merusak lingkungan.
Menanggapi hal ini, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Arman Sulaiman pun menyebut bahwa proyek food estate bukan program yang instan.
Butuh proses panjang untuk menjalankan proyek lumbung pangan, dan tentu ada yang berhasil, ada yang belum berhasil.
"Food estate ini sedang dikerjakan di beberapa daerah, telah berjalan baik dan sesuai target," ungkap Amran.
"Ini juga bukan proyek instan, butuh proses. Kenyataannya kita memiliki 10 juta hektar yang sebelumnya tidak dimanfaatkan untuk lahan pertanian," paparnya.
Kementan masih menggarap lahan-lahan pertanian dalam program lumpung pangan yang menjanjikan.
Disebutkan bahwa lumbung pangan di Kalimantan Tengah berjasil memanen padi dengan produktivitas 5 ton per hektar.
Kemudian di NTT dan Kabupaten Keerom Papua, sudah mampu memanen jagung seluas 500 hektar.
Semua food estate masih dalam pantauan. Meski ada yang belum berhasil, tetapi pemerintah memastikan proyek ini tidak gagal.
Baca Juga: Muncul di Debat Cawapres 2024, Apa Itu Inflasi Hijau? Simak Contohnya
(*)