Istilah Girl Math Viral di TikTok, Benarkah Perempuan Tak Bisa Mengelola Keuangan?

Tim Parapuan - Jumat, 26 Januari 2024
Sebutan keliru girl math yang viral di TikTok bahwa perempuan tidak pantai matematika.
Sebutan keliru girl math yang viral di TikTok bahwa perempuan tidak pantai matematika. (shih-wei/Getty Images)

Parapuan.co - Istilah girl math sempat jadi perbincangan viral di TikTok beberapa bulan lalu. 

Podcast Selandia Baru, Fletch, Vaughan & Hayley mempopulerkan istilah ini pada Juli 2023.

Maksud dari istilah girl math ini merupakan pandangan terhadap perempuan yang dianggap buruk dalam matematika dan mengelola keuangan.

Melansir dari kiplinger.com, istilah yang sempat viral di TikTok ini menggambarkan perempuan yang tidak pandai dalam mengatur pengeluaran.

Sedangkan mengutip Forbes dari kompas.com, sebutan ini sebetulnya menggambarkan tren kebiasaan belanja perempuan.

Salah satu gambaran sederhana akan istilah ini yaitu perempuan cenderung merasa jika berbelanja dengan membayar uang tunai maka dianggap tidak mengurangi saldo rekening.

Pandangan demikian pada tren inilah yang akhirnya menimbulkan stereotip perempuan yang tidak pandai matematika atau tak bisa mengelola keuangan dengan benar.

"Girl math hanyalah literasi terbaru dari kita yang mencoba merasionalisasi perilaku keuangan yang kita tahu seharusnya tidak kita lakukan," kata perencana keuangan dan psikolog, Brad Klontz, dikutip dari kompas.com.

@pwinceeys

girl math versi gue ????

♬ Wassup Gway - Famous Sally & YB

Baca Juga: 6 Resolusi Keuangan bagi Mahasiswa, Siapkan Dana Pensiun Sejak Dini

Hal yang patut digarisbawahi akan istilah viral di TikTok ini yaitu akan dampaknya yang mampu menjatuhkan kepercayaan diri perempuan.

Stereotip akan perempuan yang tidak pandai matematika atau mengelola keuangan seakan-akan membentuk pandangan publik yang sebenarnya.

Belum lagi, stereotip ini ternyata sudah ada sejak lama, yang mana dulu perempuan sangat dibatasi perannya hanya perihal domestik.

Perempuan juga dibatasi pada akses pendidikan layak dan mengelola keuangannya sendiri.

Hal tersebut demikian karena perempuan dianggap tidak memiliki pemikiran yang kritis atau bakat dalam mengelola uang.

Pandangan tersebut juga didasari bahwa perempuan tidak mampu membuat keputusan bijaksana dan akan menggunakan uang untuk berbelanja.

Stereotip itulah yang akhirnya melekat pada masyarakat hingga kini bahwa berbelanja adalah hobi perempuan yang tidak dapat ditawar.

Stereotip ini pula lah yang bertahan hingga 1974, tahun pertama bagi perempuan diperbolehkan memiliki rekening bank.

Baca Juga: Bisa Dipakai Beli NFT, Ini 3 Uang Kripto Paling Profit untuk Investasi

"Saya benci melihat anggapan bahwa perempuan adalah orang yang boros atau tidak pandai menggunakan uang," kata Christine Benz, direktur keuangan pribadi dan perencanaan pensiun, dilansir Washington Post dari kompas.com.

Padahal, perempuan terbukti lebih pandai dalam bidang keuangan, berdasarkan penelitian yang dilakukan USA Today pada 2017 bertajuk Women are better at investing than men

Berbalik dengan apa yang viral di TikTok, pada penelitian tersebut terbukti bahwa perempuan mengungguli laki-laki dalam bidang investasi.

Lalu, pada penelitian Nationwide 2022, perempuan juga terbukti lebih berpikiran maju dalam membuat perencanaan keuangan.

Dalam hal investasi jangka panjang, perempuan juga dinilai lebih sabar.

Perempuan mampu menunggu hingga jangka panjang sehingga keuntungan yang didapat lebih terjamin.

Saat nilai saham turun, laki-laki justru yang cenderung akan mengambil langkah cepat.

Langkah tersebutlah yang berpotensi merugikan karena nilai saham yang juga mampu naik dengan cepat.

Lantas, apakah Kawan Puan percaya dengan istilah girl math viral di TikTok yang menggambarkan perempuan sebagai orang yang boros dan tidak bisa mengelola keuangan?

Sampaikan pandanganmu di kolom komentar yah.

 Baca Juga: Selain Dipisahkan dari Keuangan Pribadi, Ini Tips Mengatur Profit Bisnis

(*)

Josephine Christina Arella/PARAPUAN

Sumber: Kompas.com,Kiplinger.com
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja