Parapuan.co - Dalam dunia fashion, haute couture merujuk pada busana eksperimental yang penuh gaya, eksklusif, dan terkadang mungkin terlihat aneh.
Namun, haute couture justru kerap jadi acuan tren fashion dunia, karena gaya busana ini punya nilai artistik yang tinggi dan juga elegan, yang biasanya hanya ditujukan pada kalangan-kalangan tertentu saja. Maka tak heran jika tidak semua desainer atau label fashion bisa membuat busana haute couture.
Seperti melansir dari L'Officiel dan British Vogue, hanya ada 41 rumah mode di seluruh dunia yang boleh menampilkan koleksi di bawah label Haute Couture. Puluhan rumah mode ini pun harus ditunjuk oleh badan pemerintahan Prancis, Fédération de la Haute Couture et de la Mode.
Sejarah Haute Couture
Bermula pada tahun 1868, Charles Frederick Worth adalah orang pertama yang menggunakan istilah ini.
Bahkan ia disebut sebagai bapak haute couture, yang turut melahirkan dunia adibusana dengan gaya yang megah dan mendominasi lanskap mode selama beberapa dekade.
Awalnya, haute couture ditujukan kepada kalangan atas pada abad ke-20. Sepanjang abad ke-20, para ahli seperti Pierre Balmain, Yves Saint Laurent, dan Elsa Schiaparelli menciptakan karya-karya buatan tangan yang memukau dan dikenakan oleh sejumlah perempuan terkemuka di masyarakat.
Dengan munculnya koleksi ready to wear, relevansi haute couture pun berkurang sejak masa kejayaannya di pertengahan tahun 1900-an. Meskipun saat ini praktiknya kurang menonjol, masih ada lusinan momen ikonik yang telah terjadi di landasan pacu Haute Couture.
Ini dia penampilan haute couture paling memorable sepanjang masa:
Baca Juga: Mengenal Perbedaan Haute Couture dan Ready To Wear dalam Dunia Fashion
Schiaparelli Lobster Dress (1937)
Koleksi haute couture milik perancang kelahiran Roma, Elsa Schiaparelli, pada era 30-an mungkin terlihat biasa saja dibandingkan dengan peragaan busana saat ini.
Namun pada era tersebut, rancangan-rancangan Schiaparelli dianggap 'keramat' dalam dunia haute couture.
Momen tersebut adalah dekade di mana Schiaparelli berkolaborasi dengan Salvador Dali untuk menciptakan gaun lobster. Gaun ini terkenal dikenakan oleh Wallis Simpson di Majalah Vogue pada tahun 1937.
Peragaan Busana Karl Lagerfeld Pertama untuk Chanel (1983)
Karl Lagerfeld memimpin Chanel sebagai direktur kreatif selama lebih dari tiga dekade. Dan peragaan busana pertamanya untuk Chanel pada tahun 1983 pun dinilai menunjukkan salah satu karya haute couture terbaiknya yang paling diingat.
Banyak orang yang menilai bahwa karya tersebut telah mengubah dunia adibusana menjadi lebih modern. Kendati demikian, kala itu koleksi tersebut juga turut mendapatkan banyak kritikan dari pengamat fashion.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Arti Haute Couture dalam Istilah Dunia Fesyen
Koleksi Berkilau Versace (1995)
Jika dahulu, presentasi haute couture cenderung memperlihatkan busana yang 'sopan' untuk perempuan kelas atas, maka pertujukan Gianni Versace di tahun 1995 mendobrak batasan itu.
Ia menghadirkan koleksi adibusana yang terlihat ramai dengan material-material berkilau yang membuat banyak orang penasaran.
Versace menggunakan berlian imitasi yang berkelap-kelip, yang menunjukkan citra haute couture yang berbeda dari biasanya.
Busana Teatrikal Dior (2003)
Pada tahun 2000-an, panggung runway Dior di balik tangan dingin John Galliano menjadi pusat perhatian karena rancangannya yang teatrikal.
Desainer asal Inggris yang mengambil alih kepemimpinan Dior pada tahun 1996, terkenal berani dalam mendesain rumah modenya dan yang terlihat pada busana-busananya.
Baca Juga: Intip Gaya Jisoo BLACKPINK di Videoklip Flower, Ada yang Harganya Rp 1 Miliar
Menurut laporan Vogue, koleksi Dior Haute Couture Spring/Summer 2003 ini menunjukkan warna-warna cerah dan pola-pola kostum Cina serta kimono Jepang, yang diubah menjadi beberapa pakaian indah.
Adibusana yang Inklusif dari Valentino (2022)
Dunia fashion yang sempat terjerembab dalam citra tubuh yang tidak sehat, karena harus selalu terlihat kurus, akhirnya kian berkembang lebih positif.
Walau bukan yang pertama menghadirkan koleksi pakaian yang beragam untuk berbagai bentuk tubuh, namun karya adibusana Valentino menunjukkan visi baru yang lebih inklusif.
Yaitu di balik otak pintar Pierpaolo Piccioli, Versace menghadirkan koleksi Spring/Summer 2022 dengan lebih indah dikenakan para model dengan berbagai bentuk tubuh, termasuk plus size.
Sang kreator ingin mendorong batasan dan mengilhami semua perempuan agar bisa mengenakan karyanya dengan emosi yang sama.
(*)
Baca Juga: Pakai Tenun Ikat Motif Galaran, ohmmbybai Rilis Koleksi Inklusif