Ia melipat surat suara di Gedung Dewi Sri Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Ia direkrut oleh KPU Kabupaten Grobogan.
Catur mengaku bahwa pekerjaan melipat surat suara memberikan keuntungan untuknya yang sehari-hari menjaga suami.
"Sangat membantu, soalnya biasanya jagain suami. Ibu rumah tangga, menambah penghasilan," ucapnya seperti melansir dari Kompas.tv.
Adapun upah yang diterima oleh pekerja pelipatan surat suara di daerah tersebut adalah Rp250 per satu lembar surat suara.
Biasanya, para pekerja menargetkan 3000 surat suara untuk dilipat per hari, dengan satu kelompok pelipat suara terdiri dari 4 orang, sehingga dapat honor Rp250 ribu per hari.
Selain ibu rumah tangga, mahasiswi pun turut memanfaatkan peluang melipat surat suara sebagai tambahan uang jajan.
Contohnya adalah Azzahra, mahasiswi UPN Veteran Yogyakarta yang menjadi tenaga pelipat surat suara di gudang Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta.
"Lumayan (upahnya) bisa buat tambah uang jajan," ungkapnya seperti melansir dari Kompas.id.
Baca Juga: Metode Pemberian Suara Pemilu 2024 Coblos atau Contreng, Ini Jawaban Ketua KPU