Parapuan.co - Kawan Puan, pola asuh atau gaya parenting dapat dipengaruhi oleh zaman.
Generasi orang tua kita (Gen X) yang lahir antara 1960-an hingga 1980 tentu punya gaya parenting yang berbeda dengan Gen Z saat ini.
Dari Gen X, milenial, hingga Gen Z, ada perbedaan gaya pengasuhan yang menonjol antara ketiga generasi tersebut.
Perbedaan itu salah satunya disebabkan oleh pola pikir, di mana kita tidak ingin mengasuh anak sebagaimana kita diasuh orang tua kita dulu.
Di mana letak perbedaannya? Simak informasinya sebagaimana mengutip Parents di bawah ini, yuk!
Pola Asuh Ala Generasi X (Lahir 1965-1980)
Psikolog klinis Holly Schiff, PsyD, menjelaskan bahwa kebanyakan Gen X mengasuh menggunakan pola asuh helicopter parenting.
Cirinya, orang tua Gen X suka memberi dan mendapatkan saran tentang menjadi orang tua dan selalu belajar bagaimana menjadi orang tua yang lebih baik.
"Orang tua Gen X suka menjadi relawan dan sangat terlibat dalam perkembangan anak-anak mereka, termasuk terlibat dalam sekolah anak-anak mereka," kata Holly Schiff.
Baca Juga: Apa Itu Baby Boomer, Generasi X, Y, Z, dan Alpha? Yuk Kenali Bedanya
Holly Schiff menambahkan, orang tua Gen X juga mendukung individualisme anak-anak dan mendorong mereka lebih mandiri dan mencoba hal-hal baru.
Hanya saja, orang tua dengan pola asuh helikopter cenderung sangat protektif.
Hal ini bisa memengaruhi anak dan membuat mereka kurang mandiri dan cenderung memiliki kekurangan dalam ketahanan emosional.
Pola Asuh Ala Generasi Milenial (Lahir 1981-1996)
Amelia Kelley, PhD, seorang terapis dan penulis buku Gaslighting Recovery for Women menyebut bahwa orang tua milenial cenderung lebih memiliki pikiran yang terbuka dibandingkan generasi sebelumnya.
"Mereka tidak menganut gaya pengasuhan yang terlalu spesifik, tetapi menghargai pendekatan positif daripada disiplin yang otoriter," papar Amelia Kelly.
Bagi orang tua milenial, perkembangan media sosial dan teknologi sangat memengaruhi cara mereka dalam mendidik anak.
"Mereka mungkin anak-anak dari orang tua Gen X, dan terbiasa dengan gaya pengasuhan helikopter, jadi mereka mencari pendekatan yang lebih bebas dan longgar daripada apa yang mereka alami dulunya," kata Holly Schiff.
Satu kekurangan dari generasi milenial adalah ketika dihadapkan pada kenyataan bahwa anak-anak mereka tumbuh di tengah masifnya penggunakan teknologi.
Baca Juga: Orang Tua Milenial Wajib Tahu, Ini 3 Tips Mendidik Anak Generasi Alpha
Oleh karenanya orang tua milenial perlu membatasi screen time agar anak tidak banyak terpapar informasi dari dunia digital, semisal gadget dan televisi.
Lebih lanjut, Amelia Kelley menilai bahwa milenial lebih memiliki rasa empati terhadap anak-anak mereka.
"Mereka mendorong anak-anak untuk banyak bertanya tentang kecerdasan emosional, peningkatan diri, dan dunia sekitar mereka," ungkap Kelley.
Pola Asuh Ala Generasi Z (Lahir 1997-2013)
Holly Schiff beranggapan bahwa orang tua dari kalangan Gen Z bercita-cita menjadi sempurna.
Akan tetapi, hal itu membuat mereka kurang percaya diri menjadi orang tua jika dibandingkan dengan generasi milenial.
"Orang tua yang lebih muda, yaitu Gen Z, tumbuh besar di era media sosial, di mana setiap tindakan yang diambil dinilai, dan segala sesuatu direkam dan dibagikan," jelas Schiff.
"Mereka menekan diri sendiri karena lingkungan tempat mereka tumbuh adalah perbandingan sosial dengan 'kehidupan sempurna' orang tua lain yang ditampilkan di media sosial," tambahnya.
Menurut Kelley, banyak dari orang tua Gen Z yang mendaftarkan anak mereka di sekolah montessori dan lingkungan pembelajaran eksperimental alih-alih pendidikan formal biasa.
Sementara itu, Schiff mengatakan orang tua Gen Z lebih cenderung memusatkan pendekatan sebagai orang tua yang lembut.
"Gen Z menghargai ekspresi pribadi dan cenderung menolak norma-norma tradisional, dan ini membawa mereka untuk mengeksplorasi gaya pengasuhan yang baru," jelas Schiff.
"Secara psikologis, anak-anak dari orang tua Gen Z mungkin lebih sehat karena Gen Z cenderung memprioritaskan kesehatan mental dan kesejahteraan anak mereka," ujarnya lagi.
Benarkah demikian? Kalau Kawan Puan termasuk orang tua dari generasi yang mana, nih?
Baca Juga: Menurut Psikolog Klinis Gen Z Butuh Karakter Penting Ini dalam Hidupnya
(*)