Parapuan.co - Kawan Puan, mewujudkan ide usaha ternyata juga memerlukan skill atau keterampilan yang mumpuni.
Keterampilan yang dimaksud bukan hanya mencakup kemampuan berbisnis, tapi juga skill lainnya yang mendukung.
Hal tersebut diungkap oleh owner Jamulogy yang mewujudkan ide usaha jamu di Thailand, Vanessa Techapichetvanich.
Perempuan yang juga pemenang ajang "The Apprentice Season 2" itu membocorkan berbagai skill yang dimilikinya sebelum memulai bisnis Jamulogy.
Apa saja? Simak uraiannya seperti disampaikan Vanessa Techapichetvanich dalam wawancara eksklusif bersama PARAPUAN beberapa waktu lalu di bawah ini!
Menemukan Passion saat Bekerja di Digital Marketing
Vanessa Techapichetvanich tidak langsung mengambil peluang bisnis setelah menyelesaikan studinya di bidang mechanical engineering di Jepang.
Ia mengaku meski kuliah di teknik mesin, passion dan ambisinya bukan di bidang tersebut.
"Saya itu kuliahnya di mechanical engineering, tapi passion-ambission saya itu bukan di situ," aku Vanessa kepada PARAPUAN.
Baca Juga: Seperti Bisnis Jang Nara di Drakor My Happy Ending, Ini 7 Cara Wujudkan Ide Usaha Furnitur
Vanessa sadar dirinya tidak sehebat Albert Einstein dan merasa dapat memberikan dampak bagi masyarakat dengan cara yang berbeda.
Cara yang dimaksud menurutnya adalah dengan menjadi seorang pelaku ide usaha atau pebisnis.
"Menurut saya itu kalau pengen meng-create impact untuk society itu saya dealing with people through business gitu," papar Vanessa.
Sebelum terjun jadi pebisnis, Vanessa sempat bekerja sebagai digital marketer di sebuah perusahaan di Thailand.
Di sanalah ia semakin menggali skill di bidang pemasaran yang kemudian mengantarkannya membangun peluang bisnis jamu ketika pandemi.
Bekerja Lintas Bidang hingga Bangun Bisnis Jamu
Kawan Puan mungkin penasaran bagaimana seorang lulusan teknik bisa bekerja di digital marketing, kemudian menjadi pebisnis.
Bagi Vanessa, tidak penting apa yang menjadi latar belakang pendidikanmu.
Kamu bisa menjadi apa saja selama mampu dan mau terus belajar dan beradaptasi dengan lingkungan.
Baca Juga: Tips Memulai Bisnis Makanan dan Minuman ala Kathleen Gondoutomo
"Buat saya walaupun kita belajar dokter, engineering, economy itu kita boleh ganti bidang," kata Vanessa.
"Yang penting kita harus jadi fast learner, terus bisa adapt ke environment," imbuhnya lagi.
Saat ditanya skill apa saja yang berguna baginya dalam membangun bisnis, ia mengaku tidak ada keahlian khusus.
Namun, apa pun yang dipelajarinya dan pengalamannya bekerja di perusahaan sangat menguntungkannya.
"Saya waktu kuliah di Jepang juga part time job jadi travel blogger, jadi graphic designer kan," kenangnya.
"Menjadi entrepreneur itu kita wear so many hats. Kamu harus bisa jadi apa saja, finance business operation, semuanya," ujar Vanessa.
"Jadi skill semuanya yang saya belajar waktu kuliah, waktu part time, waktu saya di corporate, semuanya ini very beneficial," tambahnya.
Intinya, Kawan Puan boleh menguasai berbagai skill di bidang apa saja yang kamu minati.
Entah sekarang atau nanti jika ingin mewujudkan ide usaha, keterampilan dan pengalaman yang kamu punya pasti akan berguna.
Semoga informasi di atas bermanfaat, ya.
Baca Juga: 6 Platform untuk Meningkatkan Skill AI Gratis, dari Google hingga Harvard
(*)