Parapuan.co - Pernahkah Kawan Puan merasa menjadi yang paling banyak berkontribusi dan berkorban kepada pasangan di dalam hubungan?
Mungkin saja yang dialami Kawan Puan adalah one sided relationship.
Profesor psikologi di California State University, Kelly Campbell, Ph.D., menjelaskan one sided relationship adalah kondisi hubungan yang berjalan dengan tidak seimbang.
Hubungan lebih banyak dibina oleh salah satu pasangan saja dan tidak mendapatkan imbalan apapun, dikutip dari brides.com.
"Agar suatu hubungan menjadi sehat dan memuaskan, dibutuhkan upaya dari kedua orang tersebut. Satu orang tidak dapat memikul beban dalam jangka waktu yang lama," ujar Kelly.
Berikut adalah tiga tanda one sided relationship yang dapat Kawan Puan perhatikan.
1. Kamu Lebih Banyak Memberi Perhatian
Salah satu contoh dari perlakuan ini yaitu Kawan Puan menjadi satu-satunya yang selalu konsisten membuat rencana dalam hubungan.
Misalnya perayaan anniversary, Kawan Puan menjadi satu-satunya yang semangat membuat jadwal bahkan hingga membiayai.
Baca Juga: Ini Arti dari Love and Hate Relationship dan Tanda-Tandanya, Catat!
Dalam naik turunnya hubungan, Kawan Puan juga cenderung sering mengalah dan menjadi satu-satunya yang ingin mempertahankan hubungan supaya tetap bertahan.
2. Perbedaan Prioritas
Di saat kamu mengutamakan hubungan sebagai yang utama, pasanganmu malah dengan sepele menomorduakannya.
Salah satu contohnya yaitu pasangan cenderung memilih menghabiskan waktu bersama teman-temannya dibanding denganmu.
Hal ini biasanya bisa memancing terjadinya konflik, tetapi sikap mereka terkadang membuat Kawan Puan jugalah yang meminta maaf.
3. Hubungan yang Dirasa Tidak Aman
Tidak heran jika perlakuan-perlakuan itu menjadikan Kawan Puan merasa tidak nyaman dan aman berada dalam hubungan.
Terkadang, bisa saja Kawan Puan selalu mempertanyakan eksistensi hubungan yang sedang dijalani tersebut.
Perasaan bertanya-tanya seperti apakah ia masih tertarik dan mencintai Kawan Puan atau tidak.
Baca Juga: Psikolog Sabrina Maidah Ungkap Kategori Hubungan Toksik dan Cara Menghindarinya
Jika sudah merasa hingga titik ini, ada baiknya untuk dibicarakan bersama pasangan.
Dikhawatirkan jika terus dilakukan, bisa saja hubungan ini membawa Kawan Puan pada hubungan toxic.
Terutama bila dirasa butuh penengahan dari orang lain, Kawan Puan dapat mencari bantuan dari orang terdekat atau langsung ke ahlinya.
Ingat, komunikasi sangat penting dalam menyampaikan apa yang dirasakan supaya terciptanya hubungan harmonis.
Baca Juga: Ini 5 Red Flag dalam Hubungan Asmara yang Tak Boleh Diabaikan
(*)
Josephine Christina Arella/PARAPUAN