Parapuan.co - Kue keranjang menjadi salah satu hidangan khas saat perayaan Imlek.
Beberapa bahkan memberikan kue keranjang sebagai hampers saat perayaan Imlek.
Bicara tentang kue keranjang, kurang lengkap jika kita tidak mengetahui bagaimana sejarahnya.
Sejarah Kue Keranjang
Dalam Bahasa Mandarin, kue keranjang disebut sebagai Nian Gao.
Dalam dialek Hokkian, kue keranjang juga disebut sebagai Ti Kwe.
Buat kamu yang masih asing, kue dengan cita rasa manis dan kenyal ini terbuat dari tepung ketan dan gula.
Melansir dari laman Kompas.tv, kue keranjang kerap dikaitkan dengan legenda Dewa Dapur.
Awalnya, kue keranjang digunakan sebagai bentuk persembahan dalam ritual upacara adat.
Baca Juga: Jelang Imlek, Ini 3 Tips Membeli Kue Keranjang dengan Rasa Lebih Enak
Namun seiring berjalannya waktu, kue ini bertransformasi menjadi hidangan khas pada festival musim semi.
Menurut legenda, kue keranjang ini muncul sekitar 2.500 tahun lalu.
Bagi masyarakat Tionghoa, memakan kue keranjang saat perayaan Imlek ternyata memiliki makna tersendiri.
Kue keranjang menjadi simbol pendapatan dan jabatan yang meningkat.
Bukan itu saja, kue keranjang juga menjadi simbol menyambut hal-hal yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.
Mulai dari karier, finansial, hingga kondisi keesehatan yang lebih baik.
Keyakinan inilah yang membuat mereka meyakini bahwa mengonsumsi kue keranjang saat Tahun Baru Imlek membawa keberuntungan dan nasib baik.
Kawan Puan, itu tadi sejarah dan makna kue keranjang yang identik dengan perayaan Imlek.
Selamat Imlek Kawan Puan!
Baca Juga: 5 Tips Mengolah Kue Keranjang, Sajian Khas Imlek yang Manis dan Legit
(*)