Parapuan.co - Kawan Puan, menjalankan ide usaha kuliner di bulan Ramadan memang berpotensi cuan.
Apa lagi jika kamu berjualan menu-menu berbuka puasa atau takjil, semisal es buah, kolak, bahkan makanan untuk sahur.
Meski begitu, kamu juga perlu paham bahwa keuntungan bisnis di bulan Ramadan yang kamu jalankan bisa saja melonjak.
Kamu harus paham beberapa hal terlebih dulu jika ingin mendapatkan lebih banyak keuntungan saat mewujudkan ide usaha kuliner selama Ramadan.
Apa saja? Simak informasinya seperti diungkap seorang Data Analyst, Hutami Nadya sebagaimana dikutip dari Kompas.com berikut ini!
1. Pahami Jam Sibuk Konsumen
Pertama, menjalankan peluang bisnis kuliner saat Ramadan harus memahami jam sibuk konsumen untuk berbelanja.
Jam sibuk ini tentu berbeda antara saat menjelang berbuka dan ketika waktu sahur.
Menurut analisis Hutami Nadya, jam sibuk menjelang berbuka berkisar antara pukul 17.00 hingga 18.00 WIB.
Baca Juga: Riset Ini Sebut Akan Ada Peningkatan Tren Belanja di Ramadan 2024
Sedangkan saat sahur, jam sibuk di mana penjual makanan dan warung buka adalah sekitar pukul 02.00 hingga 04.00 WIB.
Untuk itu terlepas kamu mewujudkan ide usaha kuliner Ramadan offline maupun online, perhatikanlah jam-jam tersebut.
Jam buka dan sahur bisa berpotensi besar menghasilkan cuan bagi pebisnis, terutama pelaku UMKM.
2. Makanan Favorit Konsumen
Kedua, pahami makanan favorit konsumen sebagai menu berbuka puasa dan saat sahur.
Ketiga berbuka, konsumen biasanya banyak mencari minuman segar dan dingin, serta manis.
Sedangkan untuk sahur, mereka akan memilih makanan yang praktis dan tinggal makan, seperti ayam penyet, geprek, atau lainnya.
"Misalnya paket ayam geprek dan minumannya, mereka biasanya lebih suka yang seperti itu," kata Hutami tentang analisis peluang bisnis kuliner Ramadan.
"Untuk minuman, kebanyakan teh manis atau es teh yang menjadi favorit konsumen," tambahnya.
Baca Juga: Persiapkan sebelum Ramadan, Ini Tips Wujudkan Ide Usaha Baju Lebaran
3. Perilaku Konsumen
Berikutnya, ketahui pula perilaku konsumen ketika berbelanja di bulan Ramadan.
Hutami mempelajari data yang menunjukkan bagaimana kebiasaan belanja konsumen selama puasa.
Mereka rupanya sudah mulai mencari menu untuk berbuka puasa sejak pukul 14.00 WIB.
Namun, kebanyakan dari konsumen baru beli makanan berbuka di jam 16.00 WIB, sehingga terjadi peningkatan transaksi jual-beli pada jam-jam ini.
Untuk mengantisipasi peningkatan pembelian, kamu perlu menyiapkan stok lebih.
4. Layanan Pengiriman atau Delivery
Terakhir, sediakan layanan pengiriman atau delivery langsung ke tangan konsumen.
Ketika banyak yang keluar untuk beli makanan, akan ada sebagian yang memilih membeli dari rumah karena lebih praktis dan hemat tenaga.
Kiranya, itulah tadi hal-hal yang harus kamu pahami jika akan mewujudkan ide usaha kuliner saat Ramadan. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Ramadan Sebulan Lagi, Ini 4 Camilan yang Bisa Jadi Ide Usaha Takjil
(*)