Lebih lanjut, Stela menerangkan seperti apa wujud pendidikan sains yang kuat dan fundamental yang dimaksud.
Bahwasanya, ternyata untuk menjadi peneliti bioteknologi tidak cukup hanya bermodal ketertarikan pada biologi saja.
Kamu juga harus menguasai ilmu sains lainnya, semisal matematika, fisika, kimia, termasuk teknologi informasi (IT).
"Banyak orang yang salah kaprah jika kita memiliki karier di industri bioteknologi, maka kita hanya perlu tertarik dengan biologi saja," kata Stela.
"Namun, menjadi seorang peneliti bioteknologi perlu menguasai matematika, fisika, kimia, dan kalau bisa sih IT juga lo," ujarnya lagi.
Menurutnya, keterampilan itu bisa dimanfaatkan untuk menemukan gen unggul dari suatu tanaman atau organisme.
"Dalam menemukan gen yang unggul, kita menggunakan pemograman dan itu basic-nya kan matematika dan IT," ungkap Stela.
"Selanjutnya saat kita melakukan eksperimen di lab, dibutuhkan keterampilan untuk mengerti reaksi kimia dan fisika," tambahnya.
Baca Juga: Agustine Christela Melviana Ungkap Peluang Karier Perempuan di Bioteknologi