Kapas organik itulah pula yang digunakan sebagai bahan baku untuk memproduksi kain dalam bisnis fesyen SukkhaCitta.
Bukan itu saja, SukkhaCitta juga mendorong para petani lokal menanam tanaman pewarna alami.
SukkhaCitta sendiri menghasilkan produk kain dan pakaian dengan penggunaan pewarna alami dalam rangka menerapkan zero-waste.
Tak hanya batik di wilayah Jawa, Denica Flesch juga melestarikan fesyen warisan budaya lainnya, yaitu kain ikat, sidan, dan bordir.
Bisnis miliknya telah membantu banyak perempuan di Jawa, Flores, dan Kalimantan.
Hal ini pun mengantarkan Denica Flesch meraih berbagai apresiasi berskala internasional.
Selain dari Rolex, ia juga pernah meraih Leadership Award for Sustainable Fashion dari Common Objective pada 2022.
Selain itu pada 2019 lalu, nama Denica juga masuk dalam daftar 30 Under 30 - Asia - Social Entrepreneurs.
Keren sekali ya, Kawan Puan? Semoga informasi mengenai sosok Denica Riadini-Flesch di atas menginspirasimu, ya.
Baca Juga: Kisah Annisa Pratiwi Srikandi untuk Negeri Berdayakan Perempuan untuk Bisnis Makanan Sehat
(*)