Berikutnya ada Tiza Mafira, Direktur Climate Policy Initiative (CPI) yang berbasis di Indonesia.
Tiza bergabung dengan CPI pada tahun 2014, dan memainkan peran besar dalam mendirikan kantor CPI di Indonesia.
Selain itu, perempuan yang satu ini juga dikenal sebagai Direktur Eksekutif Gerakan Diet Kantong Plastik Indonesia.
Ini adalah sebuah organisasi berbasis masyarakat yang memperjuangkan kebijakan dan kesadaran untuk mengurangi plastik sekali pakai.
4. Intan Anggita Pratiwie - Co-founder Setali Indonesia
Intan Anggita Pratiwie, Co-founder Setali Indonesia juga menjadi salah satu sosok perempuan yang peduli sampah, khususnya dalam fesyen.
Mengutip Kompas.com, komunitas Setali fokus pada limbah pakaian dan donasi pakaian bekas.
Intan Anggita Pratiwie juga aktif berpartisipasi dalam sustainable fashion melalui empat cara.
Baca Juga: Ria Prawita Sari, Srikandi untuk Negeri Pemilik Bisnis Fashion Ramah Lingkungan
Yaitu dengan reuse (memakai kembali), reduce (mengurangi), repair (memperbaiki), serta recycling (mendaur ulang).
Tak jauh-jauh, Intan menjalankan misi Setali Indonesia dari lemari pakaiannya sendiri, lho.
5. Maurilla Sophianti Imron - Zero Waste Indonesia
Terakhir, yaitu Maurilla Sophianti Imron yang mendirikan Zero Waste Indonesia.
Mengutip Tribunnews, Maurilla Sophianti sendiri ternyata sudah menjalankan gaya hidup zero waste sejak akhir 2017.
Zero waste sendiri ialah suatu gerakan mengurangi sampah dengan cara menggunakan kembali, mendaur ulang, hingga membuat kompos sendiri.
Perempuan yang satu ini mendirikan Zero Waste Indonesia usai melihat video dari penyelam di laut Nusa Penida, Bali.
Bukannya keindahan biota laut yang disaksikan, tetapi malah banyaknya sampah plastik.
Itulah tadi beberapa perempuan yang peduli sampah dan aktif menjaga kelestarian lingkungan. Semoga menginspirasi!
Baca Juga: Berdampak pada Lingkungan, Srikandi untuk Negeri Nia Fernanda Ubah Limbah Kayu Jadi Barang Baru
(*)