Parapuan.co - Kawan Puan pernah mengalami hasil cek hipertensi yang berbeda saat dilakukan di rumah secara mandiri dan di klinik?
Ketua Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia (InaSH) dr. Erwinanto, Sp.JP(K)., FIHA, mengatakan bahwa hal tersebut ternyata lumrah terjadi.
Supaya mendapatkan hasil yang akurat, dr. Erwin sarankan untuk pengecekan dilakukan di rumah.
Hal itu karena pengecekan di rumah membuat seseorang lebih santai dan tidak adanya perasaan berlebih seperti takut yang diberikan saat berada di klinik.
Adapun jika melakukan pengecekan di klinik, ada baiknya jika dilakukan berurutan sebanyak tiga kali.
Jika hanya dilakukan sekali, dikhawatirkan bahwa hasil tidaklah valid karena keadaan tubuh seseorang yang belum rileks sepenuhnya.
"Akibatnya sebagian itu datanya berdasarkan tekanan darah tinggi di klinik, hasil di klinik lebih tinggi dibandingkan jika diukur di rumah," jelasnya dalam press conference Jumat (23/2/2024).
Keadaan ini disebut sebagai hipertensi jas putih. Orang yang berada di klinik cenderung excited melihat jas putih dokter dan bau-bau alkohol.
Baca Juga: Hipertensi Masalah Kesehatan Utama di Dunia, Ini Cara Mengatasinya
Lingkungan ini membuat seseorang jadi memiliki tekanan dan tidak rileks yang menjadikan hasil cek hipertensi tinggi.
Hipertensi jas putih sebetulnya tidak perlu diobati, tetapi karena hasil yang diterima demikian, menjadikan orang tersebut harus diberi obat.
"Katakan ada 25 persen hipertensi jas putih, berarti 25 persen itu harusnya tidak perlu obat, jadi diagnosisnya yang harus diperbaiki," tuturnya.
Sementara untuk orang yang cek di klinik dan di rumah memiliki hasil yang sama, barulah itu bisa disebut sebagai true hypertension.
"True hypertension adalah orang yang diukur di klinik tekanan darahnya tinggi kalau diukur di rumah juga tekanan darahnya tinggi," jelas dr. Erwin.
Solusi Hasil yang Akurat dan Caranya
Hipertensi adalah sumber utama penyakit komplikasi yang menyerang organ vital amnusia.
Untuk mendapatkan hasil akurat, dr. Erwin berpendapat pentinguntuk menyimpan alat ukur pribadi di rumah.
Baca Juga: Penderita Hipertensi Tak Dianjurkan Olahraga Berat, Ini Alasannya
Untuk mendapatkan hasil akurat, lakukanlah pengecekan minimal empat hari, tetapi baiknya adalah tujuh hari yang mana setiap harinya sebanyak dua kali yaitu pagi dan sore.
Kawan Puan dapat duduk dan beristirahat terlebih dahulu sebelum akhirnya memakaikan alat sebanyak tiga kali dengan jeda kurang lebih dua menit.
Dari pemeriksaan itu, catatlah berapa rata-rata angka yang didapat, maka itu adalah hasil akuratnya.
"Hari pertama buang jangan diukur. Kenapa? karena biasanya tinggi, (jadi) tinggal enam hari dikali dua (yaitu) 12 (lalu) dirata-rata dapatlah angka itu (yang) lebih baik dibandingkan kalau periksa satu kali di klinik," jelas dr. Erwin.
Pengecekan di rumah lebih dianjurkan karena tidak ada ketakutan tertentu dan jumlah pemeriksaan pun lebih teratur dan banyak.
Lantas bagaimana jika tidak punya alat? Lakukanlah pemeriksaan di klinik dengan cara yang terstandarisasi.
Jika hasil beberapa kali pengecekan mendapatkan angka yang tinggi hingga 140/90, maka harus adanya kunjungan secara berkala lagi ke klinik.
"Kapan (kunjungannya)? Beberapa minggu sampai beberapa bulan tergantung dari tekanan darahnya, kalau di bawah 140/90 (sebanyak) dua kali, dia gak hipertensi," tutupnya.
Baca Juga: Bisa Jadi Silent Killer, Dokter Ungkap 2 Kelompok Penyebab Hipertensi
(*)
Josephine Christina Arella/PARAPUAN