Khalisah Kalid, Penggugat Polusi Udara Jakarta yang Ingin Lingkungan Baik untuk Anaknya

Linda Fitria - Kamis, 29 Februari 2024
Khalisah Khalid, aktivis lingkungan dari Greenpeace Indonesia
Khalisah Khalid, aktivis lingkungan dari Greenpeace Indonesia dok. Pribadi

Parapuan.co - Bicara isu lingkungan, agaknya sosok perempuan hebat satu ini tak boleh lewat begitu saja.

Adalah Khalisah Kalid, seorang perempuan berani yang terus menyuarakan isu lingkungan di tengah krisis iklim yang mengkhawatirkan.

Mungkin Kawan Puan belum banyak yang tahu siapa Khalisah Kalid, namun suara dan gagasannya di isu lingkungan sudah kita rasakan dampaknya sekarang.

Awal Mula Perjalanan

Khalisah Kalid adalah seorang aktivis yang terus menyuarakan isu lingkungan di Indonesia. Pergerakannya di isu ini sudah bukan satu atau dua tahun saja.

Lewat beberapa organisasi, Khalisah atau yang akrab disapa Alin ini menyumbangkan buah pikirannya untuk bumi yang lebih baik.

Dalam wawancaranya bersama PARAPUAN, Alin menceritakan bagaimana awalnya ia "nyemplung" ke isu lingkungan ini.

Alin mengawali perjalanannya dengan menjadi relawan di WALHI atau Wahana Lingkungan Hidup Indonesia saat berkuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

"Aku sebelumnya bergabung di WALHI itu sejak mahasiswa sejak 97-98 sudah bergabung menjadi volunteer WALHI sampai akhirnya jadi staf," terang Alin.

Baca Juga: Mengenal Denica Riadini-Flesch, CEO Bisnis Sustainable Fashion yang Dapat Awards dari Rolex

Selama menjadi relawan, Alin belajar banyak hal, terutama soal advokasi lingkungan.

Dari situ, ia mulai tertarik dan mulai ikut banyak training soal advokasi lingkungan hingga akhirnya bergabung menjadi staf di WALHI.

Ia bahkan terjun langsung ke pedalaman untuk mendalami masalah-masalah lingkungan di pelosok Indonesia.

"Aku juga ditempatin karena mungkin background-ku sebagai pencinta alam, untuk menangani kasus atau konflik lingkungan dan sumber daya alam yang terjadi di banyak tempat, mulai dari pelosok yang mungkin kita nggak kenal ada wilayah itu dari berbagai ancaman perkebunan, tambang, dll," cerita Alin.

Dari pengalaman yang didapatnya secara langsung itu, keresahan Alin soal isu lingkungan makin tinggi dan membuatnya ingin terus bergerak.

"Dari yang sebelumnya bergabung nggak terlalu ideologis, sampai di perjalanan menemukan fakta yang semakin memperkuat aku untuk terus berada di isu lingkungan sampai sekarang," imbuh Alin.

Alin cukup lama bekerja di WALHI. Dirinya bergabung dengan WALHI sampai tahun 2021 sampai akhirnya bergabung di Greenpeace Indonesia sampai sekarang.

Di Greenpeace Indonesia sendiri, Alin menjabat sebagai Public Engagement and Action Manager, dan Political Working Group Leader.

Di unit tersebut, Alin dan tim memiliki banyak program yang dijalankan untuk lingkungan agar lebih baik lagi.

Baca Juga: Perempuan dalam Sains, Ini Sosok Agustine Christela Melviana yang Berkarier di Bioteknologi

Mulai dari aktivitas engagement antara anak muda dan kelompok terdampak krisis iklim, mendorong perubahan individu hingga kolektif agar menghasilkan kebijakan yang ramah lingkungan, dan masih banyak lagi.

Mimpi untuk Sang Anak

Perjuangan Alin untuk menyuarakan isu lingkungan belum sampai garis finish.

Masih banyak yang perlu ia suarakan demi terciptanya lingkungan yang ramah untuk semua orang, termasuk sang anak.

Saat ditanya apa mimpi Alin, perempuan yang juga seorang ibu ini teringat sang anak.

"Kenapa masih terus memilih menjadi aktivis lingkungan, alasan terakhir adalah alasan personal. Aku percaya setiap orang punya alasan personal dan itu adalah anakku," kata Alin.

Alin yang kini sudah berusia 45 tahun, merasa punya utang untuk memastikan kehidupan yang baik untuk sang anak.

"Aku ingin anakku tumbuh berkembang dengan baik dan sehat. Merasa punya utang, bukan hanya untuk anakku tapi juga anak-anak lain, untuk memastikan mereka bisa tumbuh dengan kualitas yang baik dan sehat," kata Alin.

Alasan-alasan itulah yang membuat Alin memperjuangkan lingkungan yang layak bagi anak-anak Indonesia.

Alin bahkan menjadi salah satu penggugat polusi udara Jakarta yang sebelumnya sudah dimenangkan di Mahkamah Agung (MA).

Bukan hanya karena latar belakangnya sebagai aktivis lingkungan, salah satu alasan ia menggugat adalah agar anak-anak di Indonesia sehat.

"Yang kita suarakan, perjuangkan hari ini bukan hanya untuk generasi kita hari ini, tapi juga untuk generasi yang akan datang," imbuh Alin.

Baca Juga: Srikandi untuk Negeri Retno Kusumawati, Pemimpin yang Punya Misi Bantu Ibu Berkarier

(*)

Penulis:
Editor: Linda Fitria


REKOMENDASI HARI INI

Rahasia Gaya Fun dan Edgy ala Julie Estelle, Ternyata Pakai Koleksi Lucu Ini