Parapuan.co - Skimmed milk atau susu bebas lemak jadi salah satu jenis susu yang bisa Kawan Puan minum ketika sedang ingin mengurangi berat badan.
Berdasarkan siaran pers Greenfields, dr. Christopher Andrian, M.Gizi, Sp. GK, menyatakan bahwa Kawan Puan yang sedang ingin mengurangi berat badan tak perlu takut minum susu berbasis protein hewani.
"Jangan takut minum susu berbasis protein hewani karena akan bantu melengkapi nutrisi harian kita," ungkap dr. Chris.
"Untuk diet yang lebih sehat, bisa memilih susu sapi berkualitas dari 100 persen susu segar yang rendah lemak atau yang fat free, dikenal sebagai skimmed milk," lanjutnya.
Dokter Chris menjelaskan skimmed milk ini merupakan susu bebas lemak, namun tetap mengandung nutrisi seperti susu murni.
"Sejumlah penelitian bahkan menemukan bahwa susu sapi dengan kadar tinggi protein efektif dalam membantu proses penurunan berat badan pada orang dewasa," kata dr. Chris.
Ia menambahkan bahwa protein bersifat mengenyangkan, sehingga membantu membuat orang menunda atau bahkan enggan makan.
"Dalam pola diet orang dewasa, susu baik dikonsumsi ketika sarapan bersama buah atau karbohidrat sehat seperti kentang rebus contohnya," ujar dr. Chris.
Khusus bagi orang dengan intoleransi laktosa, dr. Chris merekomendasikan minum susu berbasis protein nabati.
Baca Juga: Tak Hanya Obesitas, Ini Dampak Jangka Pendek dan Panjang Makan Berlebihan
Meski begitu, dr. Chris berpesan para pengidap intoleransi laktosa harus cermat dalam memilih susu nabati jika ingin menurunkan berat badan.
Sebab menurutnya susu kedelai biasanya dikemas dalam kandungan gula tinggi.
Tak hanya itu saja, oat milk atau susu oat juga mengandung kadar karbohidrat tinggi.
Cara Mencegah Obesitas Selain Minum Skimmed Milk
Selain minum skimmed milk, dr. Chris pun membagikan tips mencegah kenaikan berat badan.
"Kenaikan berat badan itu diakibatkan karena asupan yang masuk ke tubuh lebih tinggi daripada yang dibutuhkan, sehingga kita perlu lebih mawas dalam makan dan minum," kata dr. Chris.
Berikut ini tips mengurangi berat badan demi mencegah obesitas:
1. Pastikan kalori yang masuk ke tubuh lebih rendah dari output
2. Gunakan teknik masak dengan memakai sedikit minyak
3. Mengurangi menu goreng-gorengan
4. Batasi jumlah karbohidrat dan jangan dikombinasikan seperti nasi dengan kentang atau mie
"Perhatikan waktu makan atau minum, maksimal 18.00 karena tubuh membutuhkan waktu memproses makanan sebelum kita beristirahat," pungkas dr. Chris.
Baca Juga: Ini Bahaya Tidur setelah Sahur, Bisa Tingkatkan Risiko Obesitas
(*)