Adapun dalam salah satu upayanya, L'Oreal Indonesia telah beralih ke energi terbarukan sejak tahun 2014, dengan mengadopsi dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) PLN Kracak untuk pabriknya di Cikarang.
Pada tahun 2017, kantor pusat dan gudang L'Oreal Indonesia turut beralih ke solusi energi terbarukan.
Dan pada akhir tahun 2023, perusahaan memperkuat komitmen lingkungannya untuk menghilangkan penggunaan gas dengan memasang boiler listrik sebagai teknologi pemanas yang lebih berkelanjutan untuk pabriknya.
Setelah diimplementasikan sepuluh tahun terakhir, L'Oreal Indonesia telah berhasil mengurangi emisi CO2 sebesar 78 persen.
Upaya transformasi ini sejalan dengan komitmen keberlanjutan perusahaan yaitu 'L'Oréal for the Future' dan misi pemerintah Indonesia untuk mempercepat dekarbonisasi industri sebagai bagian integral dari target Net Zero Emission 2060 Indonesia.
Satu dekade berlalu, akhirnya L'Oreal Indonesia mengumumkan pencapaian pengadaan 100% energi terbarukan di seluruh situs operasionalnya.
Ini adalah salah satu upaya L'Oreal Indonesia untuk menjalankan praktik bisnis berkelanjutan di Tanah Air demi mengatasi perubahan iklim dan dekarbonisasi.
Di sisi lain, pencapaian ini juga digapai dua tahun lebih cepat dari target global perusahaan pada tahun 2025.
"Transisi kami dalam pengadaan 100 persen energi terbarukan yang dimulai satu dekade lalu dan pemasangan boiler listrik inovatif baru-baru ini tidak hanya menunjukkan komitmen kami terhadap keberlanjutan, tetapi juga menunjukkan peran perintis L'Oréal dalam mendorong industri menjadi lebih berkelanjutan," ujar Junaid Murtaza, Presiden Direktur L'Oréal Indonesia di Pabrik L'Oreal Indonesia di Cikarang (7/3/2024).
Baca Juga: Seniman Ini Sulap Botol Kosong Kiehl's Jadi Karya Seni Penuh Makna