3. Dapat Pengaruhi Fertilitas Perempuan, Kenali Terapi Dienogest untuk Penyakit Endometriosis
Kawan Puan nampak harus semakin waspada akan penyakit endometriosis.
Endometriosis menyerang 10% perempuan usia produktif di seluruh dunia dan terus menjadi kasus serius di tingkat Global dan Regional.
Endometriosis sendiri merupakan penyakit kronis progresif yang menyebabkan nyeri dan seringkali menyakitkan, di mana jaringan yang mirip dengan lapisan dalam rahim tumbuh di luar rahim, seperti dikutip dari Mayo Clinic.
Jaringan endometriosis bersifat seperti lapisan di dalam rahim, jaringan tersebut bisa menebal, rusak, dan berdarah setiap kali siklus menstruasi. Jaringan ini tumbuh di tempat yang bukan semestinya sehingga menimbulkan rasa sakit yang berlebihan.
Endometriosis termasuk penyakit dengan kekambuhan tinggi, sehingga memerlukan terapi jangka panjang untuk menanganinya. Selain itu, juga diperlukan adanya diagnosa dini agar penyembuhan lebih cepat dan lancar.
Menurut World Health Organization (WHO), Endometriosis dinyatakan sebagai penyakit kronis. Hingga kini, penundaan diagnosa Endometriosis diperkirakan mencapai 6-8 tahun.
Mengutip dari NCBI, endometriosis adalah penyakit jangka panjang dengan tingkat kekambuhan yang tinggi sebesar 67%.
Berdasarkan konsesus Perhimpunan Fertilitas Endokrinologi Reproduksi Indonesia (HIFERI) tahun 2023, terapi hormonal Dienogest jangka panjang menjadi rekomendasi kuat dalam menangani Endometriosis.
Baca Juga: Kata Dokter, Ini 2 Kondisi Medis Penyebab Ketidakpuasan Seksual
(*)