Parapuan.co - Kawan Puan, berikut ini beberapa berita terpopuler dari kanal Wellness hari ini, Sabtu (9/3/2024).
Mulai dari mengenal downward spiral dan penyebabnya.
Hingga terapi dienogest untuk penyakit endometriosis.
1. Muncul Pikiran Negatif, Kenali Apa Itu Downward Spiral dan Penyebabnya
Kawan Puan pernah atau sering punya pikiran atau emosi negatif, dan semakin buruk seiring kamu memikirkannya?
Jika iya, boleh jadi kamu mengalami spiraling down phase atau downward spiral, yang merujuk pada fase berpikir negatif.
Untuk bisa mengatasi kondisi ini, paling tidak kamu harus tahu dulu apa itu downward spiral dan penyebabnya.
Yuk, simak definisi downward spiral dan penyebabnya!
Baca Juga: Viral di TikTok, Ini Dampak Kurang Tidur bagi Kesehatan Mental
2. Viral di TikTok Membedong Bayi, Ini Hal yang Harus Diwaspadai!
Membedong bayi atau baby swaddling adalah salah satu kebiasaan orang tua Indonesia, dan nampaknya juga dilakukan di luar negeri, seperti yang viral di TikTok.
Membedong bayi yang lagi viral di TikTok ini adalah kegiatan membungkus seluruh tubuh bayi kecuali bagian kepalanya.
Orang tua yakin bahwa membedong bayi seperti yang viral di TikTok ini mampu menghangatkan tubuh si anak dan menguatkan tulang belakangnya.
Salah satu orang tua di TikTok yang membagikan kebiasaannya membedong bayi yaitu @iammarybennett.
Lantas, apakah betul bahwa kegiatan membedong anak mampu menguatkan tulang belakangnya kelak?
Ahli orthopaedi tulang belakang Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidoarjo, dr. Larona Hydravianto MKes, SpOT (K) Spine, menjelaskan bahwa belum ada penelitian yang mengungkap hal itu.
Baca Juga: Bedong Bayi Bikin Kaki Lurus, Benarkah? Ini Tips Membedong Bayi dari Ahlinya
3. Dapat Pengaruhi Fertilitas Perempuan, Kenali Terapi Dienogest untuk Penyakit Endometriosis
Kawan Puan nampak harus semakin waspada akan penyakit endometriosis.
Endometriosis menyerang 10% perempuan usia produktif di seluruh dunia dan terus menjadi kasus serius di tingkat Global dan Regional.
Endometriosis sendiri merupakan penyakit kronis progresif yang menyebabkan nyeri dan seringkali menyakitkan, di mana jaringan yang mirip dengan lapisan dalam rahim tumbuh di luar rahim, seperti dikutip dari Mayo Clinic.
Jaringan endometriosis bersifat seperti lapisan di dalam rahim, jaringan tersebut bisa menebal, rusak, dan berdarah setiap kali siklus menstruasi. Jaringan ini tumbuh di tempat yang bukan semestinya sehingga menimbulkan rasa sakit yang berlebihan.
Endometriosis termasuk penyakit dengan kekambuhan tinggi, sehingga memerlukan terapi jangka panjang untuk menanganinya. Selain itu, juga diperlukan adanya diagnosa dini agar penyembuhan lebih cepat dan lancar.
Menurut World Health Organization (WHO), Endometriosis dinyatakan sebagai penyakit kronis. Hingga kini, penundaan diagnosa Endometriosis diperkirakan mencapai 6-8 tahun.
Mengutip dari NCBI, endometriosis adalah penyakit jangka panjang dengan tingkat kekambuhan yang tinggi sebesar 67%.
Berdasarkan konsesus Perhimpunan Fertilitas Endokrinologi Reproduksi Indonesia (HIFERI) tahun 2023, terapi hormonal Dienogest jangka panjang menjadi rekomendasi kuat dalam menangani Endometriosis.
Baca Juga: Kata Dokter, Ini 2 Kondisi Medis Penyebab Ketidakpuasan Seksual
(*)